Golkar Tolitoli Resmi Daftarkan 30 Bakal Caleg di KPU

 

Dewan masjid

 

 

“Kita di Kasih Target oleh DPP 8 Kursi”

Hendri Muhidin

 

Mahdi Rumi (deadline-news.com)-Tolitoli- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Tolitoli, resmi mendaftarkan 30 bakal Calon Legislatif (Caleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tolitoli untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Anwar Hafid
Syarifuddin Hafid

 

Berkas pendaftaran bakal caleg Partai Golkar resmi diterima oleh KPU setempat pada Minggu (14/5-2023).

 

Ketua DPD II Partai Golkar Moh. Faizal Lahadja usai mendaftar di KPU Kabupaten Tolitoli mengaku bersyukur semua berkas bakal Caleg lengkap, tidak ada catatan yang disampaikan KPU Kabupaten Tolitoli.

Himbauan iuran sampah

 

“Keterwakilan kaum perempuan di tubuh Partai Golkar pun tercukupi 30 persen, Alhamdulillah semua berkas Bacaleg di nyatakan lengkap dan langsung di buaykan berita acara oleh KPU Tolitoli ,” kata Anggota Badan Anggaran DPRD Propinsi Sulteng.

 

Menurutnya , semua Caleg dari Partai Golkar terwakili, mulai kaum tua, dewasa maupun kaum muda milenial yang berjumlah 30 orang.

“Dari 4 dapil yang ada di Manggarai, pihaknya sudah mengisi seluruh kuota yang ada untuk bakal Caleg,” jelasnya.

Faizal Lahadja optimistis Partai Golkar akan meraih kursi secara maksimal pada Pemilu 2024 yang akan datang.

” Kita DPD II Partai Golkar Tolitoli di target 8 kursi dari empat Daerah Pemilihan (Dapil) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai Golkar, namun kita optimis bisa raih 6 kursi” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dan seluruh simpatisan partai Golkar yang sudah bersama sama ikut meramaikan pendafataran Bacaleg di KPU Tolitoli.

Hasil pantauan media ini, sebelum menuju ke KPU Tolitoli, seluruh pengurus Golkar, kader, melaksanakan pemotongan tumpeng.

Usai pendaftaran di KPU seluruh pengurus Golkar, Kader dan simpatisan sekitsr 200 orang melakukan road show keliling kota Tolitoli.

Wakil Ketua DPD II Partai Golkar Tolitoli, Rahmadi Manggona menyampaikan Bakal Caleg Golkar di semua Dapil masih optimis semuanya tetap terisi keterwakilan di DPRD Tolitoli, Apalagi di Dapil 1 kecamatan Baolan yakin dan percaya meraih dua kursi dengan komposisi caleg yang potensi.

” Saya juga salah satu Caleg di Dapil 1 Baolan, Optimis bisa meraih dua kursi dengan komposisi caleg yang potensi,” pungkasnya.

Komisioner KPU Tolitoli, Alisman kepada media ini mengatakan di hari terakhir pendaftaran Bakal Caleg, sebanyakn10 partai yang di telah resmi mendaftarkan Bacaleg di KPU Tolitoli, sementara 8 partai yang tersisah masih menunggu konfirmasi sampai jam 23.59 wita.

“Alhamdulillah dari 10 partai yang mendaftar pengajuan berkas Bacaleg di nyatakan lengkap, termasuk Golkar yang kami nyatakan lengkap,” kata Alisman. Sumber rilis humas golkar Tolitoli. ***

Proyek Bendung Salugan Senilai Rp, 198 Miliyar “Tak Tuntas” APH Perlu Menyelidiknya

 

Dewan masjid

 

Bang Doel (deadline-news.com)-Tolitoli-Proyek Bendung di Salugan Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli Sulawesi Tengah dengan anggaran senilai kurang lebih Rp,198 miliyar terkesan “mubazir” dan tidak tuntas.

 

Pasalnya dengan nilai biaya fantastis besar dari anggaran pendanpatan dan belanja negara (APBN) dari 2017-2021, untuk pembiayaan proyek strategis itu tidak memberikan dampak ekonomi yang memadai, sebab tidak tuntas pekerjaannya.

Anwar Hafid

 

Harapannya dengan program pembangunan bendung Salugan itu dapat meningkatkan produktivitas ketahanan pangan negara/daerah ini.

Gub Sulteng H.Risdy Mastura

 

Tapi apalacur harapan itu tak kesampaian. Karena tiga saluran yang direncanakan bersamaan proyek bendung itu, satu diantaranya “terbengkalai”.

 

Sementara dua saluran irigasi lainnya sampai saat ini belum berfungsi. Padahal diharapkan dengan kehadiran bendung Salugan itu dapat membantu petani meningkatkan produksinya.

 

Namun kenyataannya proyek multi yers itu sampai saat ini tidak memberi manfaat bagi masyarakat petani disekitar wilayah bendung itu.

Adalah jaringan saluran irigasi Sibiaya yang diperuntukkan 9000 hektar areal pertanian (sawah). Hanya saja baru 3 saluran yang dikerjakan bersamaan bendung Salugan.

Tapi satu saluran diantaranya terbengkalai, yakni Saluran Janja Kompi.

Sedangkan yang dua saluran sudah dikerjakan tapi tidak fungsional yakni saluran Sibea dan saluran Salugan. Bahkan dinding saluran itu sudah mulai rusak.

Demikian dikatakan anggota DPRD Tolitoli Jemi Rumi menjawab deadline-news.com di Palu Kamis (4/5-2023).

Menurutnya 52 persen irigasi di Tolitoli rusak. Artinya ada masalah dalam hasil produktivitas pangan kita.

Aparat penegak hukum perlu melakukan penyelidikan atas proyek lebih dari sertus miliyara itu (Rp,198 M).

Adalah badan usaha milik negara (BUMN) yakni PT. Brantas Abiraya yang mengerjakan proyek bendung Salugan itu.
Namun pekerjaannya tidak tuntas.

Proyek liding sektor Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) Palu ini dikerjakan sejak tahun 2017 sampai 2021.

Tapi karena tidak tuntas-tuntas maka pihak BWSS Palu melakukan adendum pada tahun 2021. Sampai masa perpanjangan kontrak 2022-2023 pekerjaannya lagi-lagi tidak tuntas-tuntas.

“Rugi uang negara digelontorkan ratusan miliyar, tapi pekerjaan yang dibiayai tidak memberikan manfaat bagi keberlangsungan ketersediaan dan peningkatan produksi pangan kita,”tegas politisi Golkar itu.

Pejabat pembuat komitmen (PPK) bendung Salugan Fijri Samsu, ST, MP.MPSDA yang dikonfirmasi via pesan singkat di telepone selulernya tidak memberikan jawaban.

Kemudian didatangi di kantornya (BWSS) Palu jalan Abdurrahman Saleh kamis siang (4/5-2023) tidak berada ditempat. Bukti konfirmasi ke kantornya itu dengan mengisi lembaran yang disiapkan di pos jaga pintu masuk kantor BWSS itu.

“Maaf pak Ibu Fijri keluar kota,”kata Securiry di Pos penjagaan pintu masuk kantor BWSS Palu setelah mendapat informasi dari dalam kantor yang dijaganya itu. ***

Anak Kelas 6 SD Hilang Diduga Dimangsa Buaya

 

Dewan masjid

 

Mahdi Rumi (deadline-news.com)-Tolitoli-Rahmat bocah 13 tahun duduk di kelas 6 SD di desa muara besar kecamatan ogodede Kabupaten Tolitoli Sulteng, diduga hilang di mangsa predator buaya di sungai besar.

 

Rahmat bersama 3 orang temannya sedang bermain dan mancing disekitaran sungai, sementara Rahmat sendiri menceburkan diri dan mandi disungai sementara ketiga rekannya tidak ikut mandi.

Anwar Hafid

 

Rahman sebelumnya sudah diingatkan oleh ketiga temannya agar segera naik dan berhenti untuk mandi disungai yang diketahui hidup puluhan hewan predator buaya.

 

Ajakan ketiga rekannya tidak dihiraukan oleh korban Rahmat dan hanya sekejap Rahman sudah tidak tampak lagi ketiga temannya hanya melihat gelembung air keru dimana tempat korban hilang dan kuat dugaan bocah Rahmat telah dimangsa buaya.

 

Ketiga rekan Rahmat lalu bergegas menyampaikan kepada orang tua Rahmat bahwa korban Rahmat hilang disaat mandi disungai muara besar.

Polisi dari polsek Ogodeide yang mendapat laporan langsung menuju TKP bersama anggota babinsa serta masyarakat sekitar melakukan pencarian namun hasilnya nihil.

Kapolsek Ogodeide Iptu Dickry Sutardjo saat dikonfirnasi melalui telepon membenarkan kejadian itu.

“Kita mendapatkan informasi bahwa ada seorang bocah hilang tenggelam di sungai muara besar,kami bersama anggota polsek ogodeide bersama anggota babinsa mendatangi lokasi kejadian dan berusaha melakukan pencaharian namun hingga petang korban belum ditemukan kuat dugaan korban dimangsa predator buaya disungai itu ” kata Iltu Dickry Sutardjo kapolsek ogodeide.

Menurut Dickry sepanjang sungai muara besar itu hidup puluhan dan bahkan ratusan buaya dan masyarakat muara besar sudah banyak yang dimangsa buaya. ***

Lagi Kadis DPKAD Najarudsin Lanta Didug Terlibat Hutang Piutang Rp,300 Juta

 

Dewan masjid

 

Mahdi Rumi (deadline-news.com)-Tolitoli-Belum tuntas kasus dugaan peminjaman dana dari rentenir Rp, 2 milyar yang melibatan oknum kepala dinas pengelolaan keuangan dan asse daerah (DPKAD) tolitoli Najaruddin Lanta,SH, yang sempat menarik perhatian beberapa waktu lalu.

 

Kini muncul lagi kasus peminjaman uang sebesar Rp.300.000.000 tanpa di bebani bunga.

 

Uang pinjaman sebesar Rp 300.000.000 itu diterima oleh ibu berinisial Y oknum pegawai DPKAD tolitoli dari pihak ketiga berinisial S isteri salah satu pengusaha di tolitoli pada sekitar awal bulan maret 2023 lalu dengan perjanjian pengembaliannya tiga hari sesudahnya.

 

Namun setelah lewat waktu seperti yang dijanjikan uang Rp 300.000.000 itu tak kunjung diselesaikan, pemilik uang berkali- kali menagih hanya diberi janji akan diselesaikan.

Anwar Hafid

 

Pemilik uang ibu Y saat ditemui wartawan dikediamannya mengakui kalau uang miliknya dipinjam oleh oknum DPKAD tolitoli.

“Iya pak pinjaman Rp, 300 juta itu diterima langsung oleh ibu Y dimana sebelumnya sudah ada pembicaraan pak kaban Najarudsin Lanta dengan suami saya lewat telepon,”ungkap ibu S.

Ditambahkan bahwa pengakuannya uang itu akan dipergunakan oleh anaknya untuk melanjutkan pendidikan mereka bilang cuma tiga hari akan dikembalikan, namun nyatanya sudah sekitar 3 bulan belum juga dorang kembalikan,”jelasnya.

Ibu Y saat dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan membenarkan soal dana Rp, 300 juta itu dipinjam dari ibu S.

“Kalau soal pinjaman Rp, 300 juta saya yang terima dari ibu S dikediamannya dan itu atas perintah pak kaban Najaruddin Lanta, usai uang itu saya terima saya langsung serahkan sama pak kaban Najaruddin Lanta di rumahnya dan bukti beliau terima uang Rp, 300 juta ada sama saya,”ungkap ibu Y dihadapan sejumlah wartawan di kantornya.

Menurut ibu Y kalau masalah ini nantinya berbuntut pada persoalan hukum saya juga punya bukti siapa yang terima uang Rp, 300 juta itu dan kemana uang itu digunakan saya tidak tau dan yang jelas bukan untuk kepentingan dinas.

Sementara Kepala kantor DPKAD tolitoli Najaruddin Lanta SH ketika dikonfirmasi wartawan di kediamannya membantah kalau dirinya menerima uang itu. Tapi menariknya Najaruddin Lanta bersedia menggantinya dengan mengaku akan menjual asset.

“Saya tidak pernah terima uang itu wujudnya pun saya tidak pernah liat ” kata Najaruddin Lanta didepan sejumlah wartawan saat dikonfirmasi di rumahnya.

Menurut Najaruddin pihaknya akan tetap berusaha untuk menggantinya. Kalau tidak terima uangnya kenapa mau menggantinya. Diduga ada kebohongan pernyataan Najaruddin.Lanta tidak menerima uang itu. Karena Najaruddin Lanta mengaku mau menggantinya dengan menjual assetnya.

“Kita tetap berusaha menggantinya karena itu merupakan pinjaman pribadi kita, kalau memang bagaimana masih ada asset pribadi saya yang bisa saya jual tentunya kita bersama teman akan usaha menggantinya, cuma soal waktu ” kata Najaruddin. ***

Harga Tiket Kapal Laut Mencapai Rp,600san Ribu

 

 

 

Mahdi Rumi (deadline-news.com)-Tolitoli-Penumpang arus mudik yang menggunakan jalur laut KM Julung-Julung mengalami lonjakan.

Penumpang arus mudik lebaran yang menggunakan KMP Julung Julung dari Tarakan Kalimantan Utara minggu (16/4-2023 terlihat di dermaga pelabuhan fery tanjung batu tolitoli melonjak.

 

Sekitar 436sa orang penumpang yang turun dipelabuhan fery tolitoli melampaui kapasitas jumlah penumpang kapal yang disiapkan sekitar 250 orang.

 

Berbagai keluhan para penumpang mengungkapkan mulai dari mahalnya harga tiket dari tarakan ke tolitoli yang mencapai Rp600 ribu, bahkan lebih yang dibeli melalui calo sementara harga tiket resminya kisaran Rp.120 ribu.

 

Selain itu para penumpang juga mengeluhkan tidak memperoleh makanan untuk sahur diatas kapal.

Dewan masjid

 

“Siksa kita pak tiket yang dibeli melalui calo di tarakan mencapai harga Rp, 600 ribu ditambah lagi diatas kapal kita tidak dapat memperoleh makan sahur,”ungkap para penumpang yang baru tiba dipelabuhan fery tolitoli kepada media ini.***

Bupati Tolitoli: Kendaraan Dinas “Di Tangan Rentenir” Itu Sudah Jelas Salah

 

“Terkait Pinjaman Ke Rentenir, Itu Pribadi Oknum di Keuangan Daerah Bukan Pemerintah”

 

Mahdi Rumi (deadline-news.com)-Tolitoli- Setelah ramai di perbincangkan di Sosial media dan diberbagai Group Whatsapp, terkait Pemerintah Daerah Tolitoli diduga pinjam uang ke rentenir 2 Milliar, akhirnya Bupati Tolitoli Amran Hi Yahya angkat bicara, dikutip di kabartuday.com Kamis (13/4-2023) Siang.

Gub Sulteng H.Risdy Mastura

Dikutip di kabartoday.id, terkait adanya Pinjaman uang kepada rentenir yang diduga dilakukan Pemda sebesar Rp 2 Miliar, Bupati Tolitoli Amran Yahya menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli tidak perna melakukan peminjaman kepada rentenir sebesar Rp, 2 Miliar.

H.Longki Djanggola

“Terkait ada peminjaman kepada rentenir itu bukan dilakukan oleh pemerintah, melainkan murni oknum yang ada di Badan Pengelolaab Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) yang melakukan peminjaman secara pribadi,”ungkap Bupati Amran.

 

Amran mengatakan bahwa pengelolaan keuangan daerah saat ini tidak lagi sama seperti tahun tahun sebelumnya.

Anwar Hafid

khusus pada tahun 2023 pengelolaan keuangan dilakukan menggunakan sistem Aplikasi yang sangat ketat.

“Sudah sering saya sampaikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar jangan perna bermain-main dengan uang negara. Karena resikonya sangat besar,”tegasnya.

Disinggung terkait adanya jaminan kendaraan yang di berikan kepada rentenir, Bupati menegaskan soal kendaraan yang saat ini ada di tangan rentenir, itu sudah jelas salah, karena kendaraan ini milik negara bukan pribadi, jadi biar saja nanti mereka yang berurusan dengan polisi.

 

Himbauan iuran sampah

 

“Saya juga bingung, kok dari pihak rentenir mau terima jaminan mobil negara yang diberikan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah. Kalau bisa dibilang ini dua-duanya tidak paham aturan terkait barang milik Negara,”kata Bupati Sambil tertawa.

Syarifuddin Hafid
Hendri Muhidin

 

“Iya, Dinda kalau tadi tidak salah saya dapat info, bahwa Kendaraan dinas yang dijadikan jamin tersebut saat ini telah dikembalikan oleh pihak rentenir BKUD. Sekali lagi saya sampaikan terkait pinjam meminjam itu urusan Pribadi bukan Pemerintah Daerah,”jelasnya. ***

Diduga Rem Blong Mobil Tangki Terbalik, Sopir Bantu Meninggal Dunia

 

 

Mahdi Rumi (deadline-news.com)-Tolitoli-Diduga Rem Blong satu unit mobil tangki terbali di desa pinjan kecamatan tolitoli utara Jamis (13/4-2023).

Mobil tangki dengan muatan BBM tujuan kabupaten Buol itu naas setelah lepas kendali dan menewaskan ssorang sopir cadangan bernama Zakir yang duduk disebelah kiri sang sopir.

Gub Sulteng H.Risdy Mastura

 

Informasi yang diterima bahwa sopir cadangan itu disaat mobil berjalan tak terkendali berusaha melompat dan mendapat benturan keras pada bagian kepala, sehingga tidak sadarkan diri. Dan akhirnya meninggal dunia.

Kasat lantas polres tolitoli Iptu Budi Prasetiyo ketika dikonfirmasi melalui chat di nomor whatsaap pihaknya baru mengetahui kejadian lakalantas di desa pinjan kecamatan tolitoli utara.

Anwar Hafid

 

Waalikumsalam, kita baru dapat info dan anggota saya sekarang menuju ke pinjan untuk olah TKP,” kata Budi Prasetiyo menjawab konfirmasi deadline-news.com. ***

Pinjam Uang Atas Nama Pribadi, Mobdis Kadis BPKAD “Dijaminkan”

 

 

Bang Doel (deadline-news.com)-Tolitoli-Menggelikan sekaligus memalukan institusinya kelakuan Kepala dinas Badan pengelolaan keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) kabupaten Tolitoli Najaruddin Lanta,SH.

 

Bagaimana tidak Najaruddin pinjam uang ke Ibu Ara secara pribadi (personal) yang nilainya mencapai Rp, 2 miliyaran.

Gub Sulteng H.Risdy Mastura

 

Cekalanya lagi ketika si pemilik uang datang menagih sambil “marah-marah” di kantor yang dipimpin Najaruddin, terpasak mobil dinas (Mobdis) jadi jaminan untuk menenangkan sang pemilik uang.

Dewan masjid

 

Bisa-bisanya pengelola uang ratusan miliyara atau tempat para organisasi perangkat daerah (OPD) menagih uang, malah terlilit utang “rentenir” Rp,2 miliyaran.

 

Kepala BPKAD Najaruddin Lanta, menjawab konfirmasi deadline-news.com mengakui adanya pinjaman personal (Pribadi) BPKAD, tidak terkait dengan keadaan kas daerah.

H.Longki Djanggola

 

“Pinjaman atas nama pribadi,…tdk terkait dgn keadaan kas daerah,.. Dan tdk juga tergantung kegiatan kantor,…serta tdk ada hutang kantor kpd pihak lain n jumlahnya tdk sebanyak itu.. Tks,”tulis Najaruddin via chat di whatsAppnya Kamis (13/4-2023).

Anwar Hafid

 

Sebelumnya telah diberitakan hak koreksi Najaruddin terkait dengan pemberitaan deadline-news.com edisi Rabu (12/4-2023) dibawa judul “Pemda Tolitoli Diduga Pinjam Uang Ke Rentenir Rp, 2 M” mendapat koreksi dari Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan asset daerah (BPKAD) Najaruddin Lanta,SH.

 

Berikut ini isi lengkap hak koreksi Najaruddin Lanta,SH ;

 

Waalaikumsalam,.. Makasih pak andi…. Atas beritanya dapat saya sampaikan bahwa tidak benar pemda Tolitoli terlilit hutang dengan rentenir.

 

Yang benar personal kantor BPKAD telah meminjam sejumlah uang kepad yang namanya ARA untuk jangka waktu tertentu.

 

“Tidak ada jaminan apapun. Namun sampai saat ini belum diselesaikan. Soal mobil dinas, sebenarnya bukan menjadi jaminan,.Hanya saja pada kejadian di kantor bulan maret 2023 kemarin,. Terjadi insiden/keributan..antara ibu ARA dengan kami,”kata Najaruddin.

 

Majarussin menjelaskan agar supaya tidak ribut n ibu ARA bisa tenang,.sy bilang bawah sj itu mobil dinas dan jika kami dapat uangnya, serahkan kembali mobil tsb, jadi bukan disita… yang hingga hari ini kami masih berupaya menyelesaikan masalah hutang piutang ini.

“Yang namanya chi atau porong, saya tidak kenal… Tks,”akunya. ***

Sementara itu dari pihak Prokopim Sekretariat daerah Kabupaten Tolitoli menyampaikan mengklarifikasi bahwa
Hingga saat ini Pemerintah Daerah tidak pernah melakukan transaksi pinjaman dari pihak manapun, apalagi dengan pihak RENTENIR.

“Assalamu’alaikum…
Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli saya menyampaikan bahwa pemberitaan Deadline-News Rabu tanggal 12 April 2023 terkait dugaan Pemda Tolitoli pinjam uang ke rentenir, TIDAK BENAR.

Hal ini telah diklarifikasi dan ditegaskan melalui Deadline-News Kamis tanggal 13 April 2023 bahwa itu adalah pinjaman PERSONAL dan tidak ada hubungannya dengan Pemerintah Daerah.

Hingga saat ini Pemerintah Daerah tidak pernah melakukan transaksi pinjaman dari pihak manapun, apalagi dengan pihak RENTENIR.

Untuk itu mohon rekan-rekan tidak memberikan statemen/pemberitaan sebelum konfirmasi dengan Pemerintah Daerah melalui Bagian Prokopim Setdakab. Tolitoli. Demikian untuk diketahui. PROKOPIM.***

Najaruddin Lantas : Tidak Benar Pemda Terlilit Hutang Dengan Rentenir, Yang Benar Kantor BPKAD Meminjam Uang

 

 

Hak Koreksi

Bang Doel (deadline-news.com)-Tolitoli-Terkait dengan pemberitaan deadline-news.com edisi Rabu (12/4-2023) dibawa judul “Pemda Tolitoli Diduga Pinjam Uang Ke Rentenir Rp, 2 M” mendapat koreksi dari Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan asset daerah (BPKAD) Najaruddin Lanta,SH via chat di whatsAppnya Kamis pagi (13/4-2023).

Berikut ini isi lengkap hak koreksi Najaruddin Lanta,SH ;

Waalaikumsalam,.. Makasih pak andi…. Atas beritanya dapat saya sampaikan bahwa tidak benar pemda Tolitoli terlilit hutang dengan rentenir.

Yang benar personal kantor BPKAD telah meminjam sejumlah uang kepad yang namanya ARA untuk jangka waktu tertentu.

tidak ada jaminan apapun. Namun sampai saat ini belum diselesaikan. Soal mobil dinas, sebenarnya bukan menjadi jaminan,.Hanya saja pada kejadian di kantor bulan maret 2023 kemarin,. Terjadi insiden/keributan..antara ibu ARA dengan kami,.

Agar supaya tidak ribut n ibu ARA bisa tenang,.sy bilang bawah sj itu mobil dinas dan jika kami dapat uangnya, serahkan kembali mobil tsb, jadi bukan disita… yang hingga hari ini kami masih berupaya menyelesaikan masalah hutang piutang ini.

Yang namanya chi atau porong, saya tidak kenal… Tks. ***

Manajemen redaksi deadline-news.com mengucapkan mohon maaf dan terima kasih kepada bapak Najaruddin Lanta,SH Kepala BPKAD Tolitoli telah menggunakan hak koreksinya, sebagaimana diatur dalam undang-undang pers No.40 tahun 1999 tentang hak jawab/hak koreksi dalam pasal 1, pasal 5, pasal 11, dan pasal 15.

Pimpinan Redaksi Andi Attas Abdullah

Pemda Tolitoli Diduga Pinjam Uang Ke Rentenir Rp, 2 M

 

 

“Tak Mampu Bayar Mobdis Kadis Disita Jadi Jaminan”

 

Mahdi Rumi/Bang Doel (deadline-news.com)-Tolitoli-Pemerintah Kabupaten Tolitoli diduga terlibat hutan piutang ke rentenir senilai Rp, 2 miliyar.

 

“Pemda Tolitoli diduga terlibat pinjaman uang ke rentenir sebesar Rp,2 miliyar. Pinjaman uang itu diduga melibatkan Kepala Dinas Keuangan dan Pengelolaan asset daerah Najaruddin Lanta, SH,”kata sumber deadline-news.com Selasa (11/4-2023) di Tolitoli.

Gub Sulteng H.Risdy Mastura

 

Kata sumber itu lagi diduga pemilik uang tersebut datang ke kantor Dinas Keuangan dan Pengelolaan Asset daerah untuk menagih, namun pihak dinas belum bisa mengembalikan dana pinjamannya itu sehingga diduga terjadi ketegangan.

Anwar Hafid

 

“Diduga yang kase pinjam dana sebesar Rp, 2 miliyar istrinya pak porong yang tinggal di jalan veteran tolitoli,”jelas sumber itu.

Dewan masjid

 

Diduga mobil dinas kepala DPKAD Najaruddin Lanta disita oleh si pemilik uang sebagai jaminan.

 

Kepala Dinas Keuangan dan Pengelolaan asset daerah Najaruddin Lanta, SH yang di konfirmasi via telepone seluler/whatsAppnya Senin (10/4-2023) mengakui ada transaksi utang piutang dengan pihak ketiga (rentenir).

 

“Benar ada transaksi utang piutang dengan pihak ketiga (rentenir) namun jumlahnya tidak sebesar Rp,2 milyar. Rp, 2 milyar itu dihitung dengan bunganya dan uang itu diperuntukkan untuk sejumlah kegiatan (bukan hutang pribadi),”aku Najaruddin Lanta.

 

Menurut Najaruddin jumlah pastinya tidak dia ketahui pasti, karena ada sama teman-teman. Namun belum bisa diselesikan karena belum siap dananya.

“Dan ada juga sebagian telah dibayar, tapi tidak baku cukup sehinga membengkak jadi bunga berbungan. Tapi kami masih menunggu mediasi untuk diberikan waktu penyelesaiannya,”jelas Kadis Najaruddin.

Sementara itu pemilik uang istri pak Porong yang berusaha dikonformasi sampai berita ini naik tayang belum diperoleh keterangannya.

Sampai saat ini tim deadline-news.com di Tolitoli masih melakukan upaya verifikasi dan konfirmasi ke pihak yang bersangkutan. ***