Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Perkembangan penyidikan dugaan korupsi proyek pembebasan lahan dan pembangunan kantor DPRD Morowali Utara (Morut), terus mengalamai kemajuan.
Sejumlah pejabat di Kabupaten Morut pun telah diperiksa, termasuk wakil Bupati dan ketua DPRD (Moh.Asrar Abdul Samad -Syarifuddin Madjid).
“Minggu depan kami akan melakukan ekspose ke BPK terkait proyek Gedung DPRD Morut,”kata salah seorang anggota Tipikor Polda Sulteng yang minta namanya tidak disebutkan dalam pemberitaan.
Hasil investigasi deadline-news.com di kota Kolonedale Morut, napak pembangunan gedung DPRD Morut mangkrak. Dan lokasi proyek gedung DPRD Morut itu berada disebelah kiri jalan dengan kemiringan sekitar 80 – 90 derajat.
Bahkan baru-baru ini lokasi gedung DPRD Morut itu mengalami longsor. Sehingga sebagian tanah disamping dan depan proyek gedung DPRD Morut itu runtuh masuk ke dalam sungai yang berada di bawahnya.
Informasi yang dihimpun di Morut Senin (24/4-2018), bahwa hasil penelitian tim geologi dari Untad merekomendasikan agar proyek gedung DPRD Morut itu tidak dilanjutkan. Karena struktur tanahnya labil, berair dan berada dikemiringan 80-90 derajat.
Proyek pembangunan gedung DPRD Morut itu mencapai Rp, 15 miliyar. Namun baru separuh jalan, proyek itu dihentikan karena dianggap lokasinya tidak layak. Selain karena struktur tanahnya labil, berada di dekat sungai dengan kemiringan sangat terjal, juga sangat rawan runtuh. ***