‘”Apakah Pertanda DPP Partai Golkar Akan Usung Incumbent Cudy”
Seperti diberitakan sebelum H.Rusdy Mastura masuk lembaga survei Partai Golkar. Dan Golkar tidak membuka pendaftara secara umum, tapi hanya memasukkan curricum vitae (CV) bagi kandidat kepala daerah, termasuk Rusdy Mastura yang akrab disapa Cudy salah satunya.
Kemudian surat tugas yang pernah diberikan kepada dua orang kader partai golkar oleh DPP bukanlah sebuah keniscayaan untuk dijadikan rekomendasi dukungan dan usungan ke tokoh politik partai golkar tersebut, tapi surat tugas sebagai landasan tanggungjawab kader untuk mempersiapkan diri dan seluruh perangkat partai mulai dari atas sampai ke bawah.
Hal itu ditegaskan Ketua DPP Partai Golkar H.Muhidin M Said menjawab deadline-news.com group detaknews.id dan deadlinews.co sebelum bertolak ke Spanyol. Hal senada juga pernah ditegaskan ketua DPD Partai Golkar sulteng HM.Arus Abdul Karim menjawab pertanyan sejumlah wartawan dalam acara halal bi halal Pemuda Pancasila baru lalu.
Lalu pertemuan Rusdy Mastura dan berjabat tangan erat dengan ketua umum (Ketum) DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto Kamis (16/5-2024), apakah pertanda DPP Partai Golkar akan mengeluarkan rekomendasi dukungan untuk mengusung incumbent gubernur Cudy.
Cudy adalah tokoh politik senior di sulawesi tengah dan pernah lama menjadi kader partai golkar, walaupun sempat hengkang ke Partai NasDem dan sekarang masuk ke Partai Gerindra. Cudy salah seorang tokoh politik yang masuk tim pemenangan calon presiden terpilih dalam Pilpres 14 Februari 2024 Prabowo Subianto-Gibran Raka Buming Raka.
Gerindra dengan Golkar, PAN, PBB adalah koalisi pendukung untuk mengusung pasangan Capres dan cawapres terpilih Prabowo-Gibran. Tapi dalam kontestasi politik lokal yakni pemilihan Gubernur Sulteng 2024, Gerindra tidak mendukung Cudy, namun mendukung kader mudanya yang juga sekretaris DPD Gerindra Sulteng yakni Abdul Karim Al Jufri yang digadang-gadang berpasangan wakil ketuam umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali.
Rekomendasi dukungan dan usunganpun dialamatkan ke bakal calon pasangan gubernur dan wakil guberur Ahmad Ali-Abdul Karim Al Jufri telah keluar yang diteken oleh ketua umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto. Di Partai Gerindra sendiri ada tiga kadernya yang akan maju sebagai bakal calon Gubernur Sulteng yakni Cudy, Muh.Hidayat Andi Baso Lamakarate dan Abdul Karim Al Jufri.
Dengan keluarnya rekomendasi tersebut dapat dipastikan Cudy dan Hidayat sudah tipis harapan akan diusung Gerindra. Makanya DPD Partai Gerindra Sulteng tidak lagi membuka pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur, tapi tinggal melaksanakan keputusan DPP Partai Gerindra.
Oleh sebab itu sangat wajar jika Cudy melakukan lobi-lobi politik di pusat, salah satunya melobi ketua umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartato. Hal ini terlihat dalam foto-foto yang beredar di media sosial baik face book maupun group-group WhatsApps. Bukan hanya ketum DPP Partai Golkar yang ditemui mantan walikota dua periode itu, tapi juga pengusaha sukses nasional yang dikenal bernama Aguan.
Dalam foto itu, Cudy didampingi tokoh pers sulteng H.kamil Badrun, SE, M.SI dan Sulaiman Agusto Hambuako yang digadang-gadang sebagai kandidat wakil gubernur.
Mengutip pernyataan juru bicara Cudy Andono Wibisono di metrosulteng.com terkait foto-foto yang beredar, membenarkan pertemuan tersebut.
“Itu bagian dari komunikasi bapak Rusdy Mastura dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto yang berlangsung hari ini (kemarin) di Jakarta. Itu (foto) benar adanya, bukan hoaks,” tulis Andono dalam keteranganya, Kamis (16/5-2024) malam.
“Sebagian kalangan memang sangsi alias ragu dengan pertemuan itu. Bahkan ada yang mengklarifikasi kepada kami. Sebagai juru bicara Kak Cudy, saya tegaskan bahwa pertemuan itu benar adanya,” sambung Andono lagi.
Selain bertemu dengan Airlangga Hartarto, Rusdi Mastura juga bertemu dengan konglomerat Aguan di Jakarta. Seperti dalam foto-foto yang juga banyak beredar hari ini di sejumlah WAG dan sosial media.
“Ada bapak Kamil Badrun dalam foto yang beredar. Ada juga bapak Sulaiman Agusto Hambuako. Tapi pertemuan itu membahas soal apa, saya belum mengetahui,” urai Andono.
Dalam beberapa hari ke depan, lanjut Andono, ia memastikan Rusdy Mastura terus membangun komunikasi politik di Jakarta, sambil tetap mengerjakan tugas-tugasnya sebagai Gubernur Sulteng.
Sebagai informasi, untuk memenuhi syarat 11 kursi di DPRD Sulteng dalam mengusung paslon cagub dan cawagub, saat ini incumbent Rusdy Mastura baru mengunci dukungan 2 kursi di Partai Perindo. Partai Hanura yang memiliki 1 kursi, juga condong mengusung Rusdy Mastura. Bila Golkar dengan jumlah kursi 8 membelokan dukungan, maka pertanda lampu hijau untuk Rusdy Mastura.
Walau secara struktural partai Cudy tidak lagi di Partai Golkar, tapi secara emosional Cudy, Longki Djanggola, Arus Abdul Karim dan Muhidin Said mereka bersahabat sejak dari pangku sekolah menengah perta (SMP) negeri 2 Palu. Kemudian dioraganisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, mereka tetap berkawan dan bersahabat, sekalipun dalam kontestasi politik mereka berbeda.
artinya secara emosinal patut diduga Partai Golkar akan mendukung dan mengusung Cudy, apalagi jika hasil surveinya lebih diatas dari tiga kandidat lainnya, yakni Muh.Irwan Lapatta, Muh.Hidayat Andi Baso Lamakarate dan HM.Arus Abdul Karim.
Menuju pilgub sulteng 2024, ada tiga kontestan yang menguat yakni Anwar Hafid, Ahmad Ali dan Rusdy Mastura alias Cudy dengan posisi incumbent. Anwar Hafid sendiri sudah menentukan pasangannya yakni Renny A Lamadjido, begitupun Ahmad Ali berpasangan dengan Abdu Karim Al Jufri, sedangkan Cudy belum menentukan pasangannya. ***