Siapa “Tersingkir” di Pilgub Sulteng?

Foto BERSAMA Anwar – Renny A Lamadjido (BERANI DI ARENA)PILGUB SULTENG 2024. FOTO TANGKAPAN LAYAR DI GROUP WA INFO SULTENG/deadline-news.com
kopi Foto pertemuan Ahmad Ali, Arus Abdul Karim dan Longki Djanggola disaksikan sekretaris DPD Demokrat Sulteng Hidayat Lamakarate dan mantan sekretaris Pemda Donggala Kasmudin. Foto Anwar Hafid dikutip di face book Anwar Hafid dan Ahmad Ali/kolase deadline-news.com group

 

Mesin politik para bakal calon gubernur jelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur sulawesi tengah 2024 ini mulai dipanaskan. Terlihat di ranah publik dua putra asal Wosu Morowali yakni Ahmad Ali dengan Anwar Hafid bersaing ketat berebut dukungan partai kebangkitan bangsa (PKB) sulawesi tengah.

Keduanya mengambil dan mendaftar di partai besutan Abdul Muhaimin Iskandar itu. Secara kader ke partaian Anwar Hafid sangat berpeluang karena dr.Renny A Lamadjido adalah kader yang digandeng jadi bakal calon wakil gubernur dengan tagline (AREN =ANWAR -RENNY/BERANI = BERSAMA ANWAR-RENNI).

Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur ini mengusung program “Nambaso, Nabaraka & Narasa”. Walapun baru modal 8 kursi perolehan Partai Demokrat sulteng, namun Anwar Hafid – Renny Lamadjido yakin bisa lolos sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur sulteng periode 2024-2029.

Kalaupun PKB sulteng tidak jadi berkoalisi dengan Demokrat karena secara nasional pada pilpres 14 Februari 2024 baru lalu, PKB berkoalisi dengan Nasdem. Namun dalam dunia politik sangat dinamis, semua kemungkinan akan terjadi.

Kalau mengacu pada koalisi nasional, kemungkinan Demokrat berkoalisi PAN dan PBB di Pilgub sulteng. Sementara Ahmad Ali terus melakukan manufer dengan bersafari politik ke ketua-ketua partai di sulteng.

Sejak akhir ramadhan hingga usai idul fitri 1 sawal 1445 hijriah atau Rabu 10 April 2024, Ahmad Ali sudah bertemu 5 ketua DPD/DPW Partai di Sulteng diantaranya Ketua DPD PDIP Muharram Nurdin, ketua PKB Rahmawati M Nur, ketua PAN sulteng
H. Rusli Baco Dg Palabbi, ketua DPD Golkar H.Moh Arus Abdul Karim dan ketua DPD Gerindra H.Longki Djanggola.

Ahmad Ali dikenal piawai melakukan lobi-lobi politik tingkat tinggi nasional, sehingga pada pilgub 2020 Anwar Hafid yang menggandeng Sigit Purnomo Said tersingkir dari kontestasi perebutan kursi gubernur dan wakil gubernur saat itu. Sebab koalisi gemuk pendukung Rusdy Mastura yang akrab disapa Cudy – Ma’mun Amir yang telah mengusai dukungan sejumlah partai besar berkat lobi-lobi Ahmad Ali diantaranya Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PBB dan sejumlah partai “gurem” lainnya.

Akankah peristiwa 2020 dimana Anwar Hafid – Sigit Purnomo Said tidak mendapatkan dukungan partai yang memenuhi syarat untuk mengusung? Sehingga dengan terpaksa Demokrat ikut mengusung Cudy – Ma’mun ketika itu. Dan Anwar – Sigit alias Pasha jadi “Penonton” ketika itu.

Perolehan kursi Demokrat, Nasdem, Gerindra, Golkar sama-sama 8 kursi mereka butuh 3 kursi lagi sebagai syarat untuk dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur yakni 11 kursi.

Saat ini ada 6 bakal calon gubernur sulteng yang mengemuka yakni Petahana Rusdy Mastura (Gerindra), Ahmad Ali (Nasdem) Anwar Hafid (Demokrat), Arus Abdul Karim (Golkar) Moh.Irwan Lapatta (Golkar) dan Hidayat Andi Baso Lamakarate (Gerindra). Dari 5 kandidat gubernur sulteng itu siapa yang akan tersingkir? Jawabnya nantikan pada pendaftaran di KPU sulteng Agustus 2024 ini. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top