DEWI SATRI (koranpedoman)-PALU-Sulteng-Dalam penelusuran kasus peredaran rokok palsu di beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah ditemukan beberapa fakta baru yang terungkap. Diketahui rokok palsu sudah diproduksi sudah lebih dari lima tahun.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu pekerja di Home industri. Karyawan yang tak mau namanya dipublikasikan ini mengakui bahwa dirinya telah lebih dari lima tahun kerja sebagai pembuat rokok di home industri tersebut. “Saya so lama bakerja jadi pembuat rokok di home industri tersebut, so lebih dari 5 tahun,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan dirinya sama sekali tidak mengetahui kalau rokok yang dibuatnya itu bermasalah. Dikatakan pula bahwa memang benar rokok itu dibuat disalah satu rumah penduduk di Kelurahan Pengawu.

“Saya tidak tahu kalau tempat saya kerja ini bermasalah, saya baru tahu dari anak saya yang juga bekerja bersama saya membuat rokok, anakku bilang “papa, dikoran dibilang torang pe rokok yang torang kerja itu rokok palsu”, begitu anakku bilang,” lanjutnya.

Selain itu diungkapkan bahwasanya dirinya bekerja membuat rokok tersebut bersama 4 orang anaknya dan para pekerja lainnya. Para pekerja didominasi masyarakat yang tinggal di Kelurahan Pengawu.

“Rokok itu kalau sudah jadi sesuai dengan jumlah yang ditentukan dijemput dengan mobil,” tambahnya.

Diakhir wawancara bapak ini mengatakan bahwasanya ada kemungkinan para pekerja yang lain sudah mengetahui kalau rokok yang dibuat ini bermasalah. “Saya tidak tahu bagaimana nasib kami kalau usaha ini ditutup, rata-rata para pekerja adalah masyarakat miskin, pekerjaan ini adalah satu-satunya tempat kami mencari nafkah buat menghidupi keluarga,”
tutupnya. ***