Proyek CBD “Terbengkalai” dan Meninggalkan Hutang

“BUMD yang paksa investor mundur, akibatnya persoalannya lebih kompleks”

Bang Doel (deadline-news.com) -Palusulteng-Proyek Central Bussines District (CBD) diduga terbengkalai dan meninggalkan hutang ratusan juta rupiah. Demikian informasi yang dihimpun deadline-news.com Jum’at (30/4-2021) dari seorang sumber yang layak dipercaya di Palu.

Kata sumber itu bagaimana tidak proyek yang digarab PT. Pembangunan Sulteng itu, diduga investornya mengundurkan diri, sehingga perusahaan-perusahaan mitranya yang telah menyetor uang kesungguhan sekitar Rp, 400 jutaan sampai Rp, 650 jutaan berikut materialnya yang telah di stok merasa dirugikan.

Sehingga rekanan yang melakukan sub kontrak itu akan menempuh jalur hukum jika PT. Pembangunan Sulteng bersama Investornya tidak mengembalikan dana mereka dan membayar hasil pekerjaan mereka.

“Banyak mitra kerja dari investor yang diinisiasi BUMD dibawah bendera PT. Pembangunan Sulteng yang telah diambil uangnya oleh seseorang yang merupakan bagian dari Investor yang akan membangun proyek CBD di jalan Kartini Palu itu.

Sekitar Rp, 44 miliyar anggaran pembangunan CBD yang diestimasi oleh badan usaha milik daerah (BUMD) itu yang akan digelontorkan investor yang bekerja sama PT. Pembangunan Sulteng.

Tapi ternyata hanya kabar angin. Karena terbukti Investornya mengundurkan diri. Bahkan sejumlah perusahaan yang akan bermitra dalam penyediaan material ditarik uang tanda kesungguhannya yang mencapai ratusan juta rupiah, sampai hari ini tidak jelas apakah dikembalikan atau tidak. Termasuk materialnya tidak jelas apakah mau dibayar atau tidak.

menyikapi persoalan uang kesungguhan yang telah ditarik dari rekanan subkontrak, pemrintah Provinsi Sulteng yakni Gubernur Drs.H.Longki Djanggola,M.Si mengundang Dirut BUMD (PT.Pembangunan Sulteng) Suaib Djafar dan para rekanan yang merasa dirugikan Jum’at dua pekan lalu.

“Gubernur Sulteng Drs.H.Longki Djanggola, M.Si memerintahkan Asisten 2 Bunga Elim Somba dan Karo Ekonimi Rudy untuk menanganinya serta mencarikan solusi terbaik. Pasalnya Gubernur Longki tidak mau ada kesan buruk ditinggalkannya usai masa jabatannya yang tidak lama lagi selesai”ujar sumber itu.

Adalah Mas’ud salah seorang rekanan yang menjadi sub kontrak dari kontraktor yang ditunjuk oleh Investor lama dan telah menyetor uang kesungguhan sebesar Rp, 400 jutaan dan ditambah material yang nilainya juga ratusan juta tinggal jadi besi tua.

Bagaimana tidak proyek yang digagas Direktur Utama PT. Pembangunan Sulteng Dr. Suaib Djafar, M. Si itu kini “terbengkalai” setelah investornya mengundurkan diri.

Adalah Andre Valevi investor dengan bendara PT. Luminos yang menjadi mitra PT.Pembangunan Sulteng dengan menggandeng beberapa rekanan untuk membangun gedung CBD itu.

Namun sayangnya para rekanan yang ikut menjadi sub kontraktor itu diminta lebih dulu menyetor uang ratusan juta rupiah sebagai bentuk kesungguhan. Namun dalam perjalanannya investor diduga menarik diri, sedangkan uang rekanan yang menjadi mitranya tidak dikembalikan.

Adalah Mujikan dan Zainal Abidin yang diduga kontraktor JO Investor PT. Luminos untuk melaksanakan pembangunan CBD itu dengan menarik uang dari rekanan lain dengan dali sebagai bentuk kesungguhan.

Diantara rekanan yang dimintai dan telah menyetor uang kesungguhan itu yakni Mas’ud Rp, 400 juta dan Kamaruddin Rp, 650 juta dan beberapa kontraktor lainnya.

Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M. Si yang dikonfirmasi via chat di whatsappnya Minggu (2/5-2021), mengatakan mustinya pak andi tanya ke bumd pt. Pembangunan sulteng.

“Mereka yang berkomitmen. Dan ternyata investornya mengundurkan diri (menurt keterangan investornya ke sy bahwa investor dipaksa mengundurkan diri oleh dirut bumd. Menurut dirut Investor belum Mau bayar pekerjaan-pekerjaan yang ada, dan menurut investor mereka belum bisa membayar karena tidak sesuai dengan perjajian bhw pekerjaan sekian persen baru ada pembayaran dst dst . Dan anehnya dirut bumd sdh menggaet investor lain. Mk semakin kompllekss masalahx mkx kami sedang menginvestigasi bumd dan investor yg lama maupun yg baru. Hslnya nanti tanya ke ass 2/ karo ekonomi. Tks, “tulis Gubernur Longki Djanggola.

Sementara itu Dirut PT. Pembangunan Sulteng Dr. Suaib Djafar,M.Si yang dikonfirmasi via telepon selulernya Minggu malam (2/5-2021), menegaskan bahwa proyek pembangunan CBD tidak terbengkalai dan sudah ada pembangunan didalamnya.

“Proses pembangunan sementara berjalan,”kata Suaib.

Disinggung soal Investor PT. Luminos mundur dari proyek CBD itu karena dipaksa, kata Suaib Djafar bukan dipaksa tapi mengundurkan diri. Dan sudah ada investor baru dari Makassar Sulawesi Selatan.

” Pada dasarnya Investor lama bukan dipaksa mundur, tapi memang sudah jauh hari menyampaikan akan mundur dari proyek CBD itu,”jelas Suaib.

Ditanya soal Investor baru yang akan melanjutkan proyek pembangunan CBD itu, Dirut PT. Pembangunan Sulteng Suaib membenarkannya.

Bahkan kata Suaib Investor baru itu siap mengembalikan uang rekanan yang telah diambil kontraktor join Investor lama sesuai nominalnya masing-masing termasuk membayar pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.

“Untuk lebih jelasnya silahkan tanya konsultan proyek CBD itu, karena beliau yang lebih tahu secara teknis dan detailnya. Dan dia juga yang mencari Investor baru, ” Aku Suaib.

Menurut Suaib proyek BCD itu murni dana swasta, bukan dana pemerintah.

“Kami menyediakan lahan dan investor membiayai pembangunannya dengan join bisnis yang saling menguntungkan dengan kontrak perjanjian selama 20 tahun,” Jelas Suaib. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top