“Merendahkan” Kemampuan Rakyat Sendiri

 

Jika benar Presiden RI Ir.Joko Widodo dan Kemenko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tenaga kerja lokal (Indonesia) “Rendah” dibandingkan tenaga kerja asing (TKA) asal China, maka patut disebut keterlalu.

Kok bisa-bisanya “merendahkan” kemampuan rakyatnya sendiri. Benarkah tenaga kerja kita tidak mampu bersaing secara keahlian dengan tenaga kerja asing (TKA) asal China? Mungkin dari sisi penguasaan teknologi masih ada yang gagap (Gaptek), tapi bukan berarti semua “bodoh” tak memiliki kemampuan dan tidak mampu bersaing dengan TKA.

Coba saja di dunia industry upah buruh TKA China disetarakan dengan Tenaga Kerja Indonedia (TKI), Insya Allah mereka pasti mampu bersaing. Bahkan loyalitasnya terhadap negerinya sendiri tak perlu diragukan. Dan apa benar semua TKA China yang masuk ke Industri-Industri di Indonesia ini memiliki kemampuan (Skil) melebih dari skil TKI?

Jangan karena membela TKA China yang jumlahnya 500 orang agar bisa masuk ke Indonesia (Konawe-Sultra) lalu merendahkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rakyat sendiri? Kalau kemampuan rakyat sendiri rendah ini salah siapa? Kenapa Negara tidak menyiapkan pusat-pusat pelatihan yang mampu meningkatkan SDM rakyatnya? Bukankah konstitusi Negara kita (UUD-1945), telah mengamanatkan tiap-tiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

“Secara yuridis tentang hak setiap warga negara Indonesia untuk mendapat-kan pendidikan nasional yang selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan dirumuskan dalam UUD RI 1945 dalam Pasal 28C ayat (1) setiap orang berhak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan.”.

Negara harus hadir memberikan pendidikan untuk meningkatkan kemampuan dan kwalitas SDM rakyatnya. Jangan hanya pandai mencela SDM sendiri, sementara Negara tidak menyiapkan lembaga pendidikannya. Kalaupun ada jangan dipilih-pilih orang yang masuk, tapi diseleksi secara umum.

Sungguh tak bijak pemerintah yang notabene mewakili Negara merendahkan SDM rakyatnya sendiri. Jangan memanjakan TKA asal Tiongkok, lalu mengucilkan TKI yang notabene rakyat sendiri?

Semoga saja jika benar pernyataan bahwa tenaga kerja lokal (Indonesia) SDMnya rendah yang terkesan “merendahkan” rakyat sendiri itu menjadi sebuah motivasi bagi kita rakyat untuk dapat meningkatkan kwalitas SDM kita.

Dan apun alasannya ditengah pandemic Covid19 di Indonesia, TKA China itu harus ditolak. Jangan korbankan rakyat demi ambisi investasi kalian. Apalagi ada kalimat dari Presiden RI Joko Widodo kita harus berdamai dengan Covid19. Ini artinya sama halnya “menjerumuskan” rakyat sendiri. Disamping itu tidak ada gunanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jika kemudian kita ajak berdamai dengan covid19.

Dan bisa jadi hal itu menjadi strategi lain untuk memudahkan masuknya TKA China mana kala rakyat sendiri diberi kebebasan atau keleluasaan didalam beraktivitas dengan kalimat “Kita harus berdamai dengan covid19.”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top