Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Presidium aktivis 98 komisariat Sulawesi Tengah (Sulteng) di Palu Yahdi Basma, SH dihadapan mahasiswa dan tim pemenangan pasangan calon Presiden No.urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin Rabu (3/4-2019), menegaskan apapun bentuknya new orde baru (Orba) harus ditolak.
Pasalnya rezim Orba yang identik dengan tindakan otoriter itu telah menjadi sejarah buruk bagi perlawanan mahasiswa 1998. Orba telah membelengku kebebasan berpendapat dan berorganisasi ketika itu. Bahkan para mahasiswa dilarang dan ditangkapi jika mengkritik pemerintah masa itu.
“Semua yang ada benang merahnya dengan Orba, wajib kita tolak. Jangankan bangkit, bermimpi pun kembali ke masa Orba saya tidak mau,”tandas Yahdi Basma dalam orasi politiknya pada cara Brifing Media aktivis 98 Sulteng dan Jejaring Mahasiswa yang bertemakan Tolak Neo –Orde Baru dan Capres Pelanggar HAM.
Rasidi Bakri salah seorang pentolan aktivi 98, menggambarkan kekejaman Orde Baru, dimana mahasiswa ditindas, baca buku karangan Pramoedya Ananta Toer dilarang dan ditangkapi. Lebih tegas lagi Abdi Lasolangi sebut Prabowo Subianto sebagai aktek-aktek Orde Baru yang memerintahkan penculik aktivis 98.
“Bahkan masih ada beberapa kawan kami yang diculik sampai saat ini belum diketahui dimana mereka dan bagaimana nasibnya. Makanya kita harus menolak kebangkitan Neo Orba,”tutur Abdi berapi-api.
Sementara itu Dewan Pengarah TKN, Agung Laksono yang kebetulan hadir dalam acara yang digagas Pena 98 Yahdi Basma itu mengapresiasi kaum muda yang terus mendorong dan memperjuangkan kemenangan Capres No.urut 01 dari Capres No.urut 02.
“Pada Capres no.urut 01, dihantui isyu komunis atau ekstrim kiri, tapi ternyata sekarang ekstrim kanan dengan menggunakan symbol-simbol agama justru tidak berada pada 01. Cepat atau lambat ada kelompok yang akan meronrong pancasila,”ujar Ketum DPP Kosgoro itu.
Ia juga mengaku sangat respek pada pena 98 yang begitu gigih memperjuangkan kemenangan Capres No.urut 01 Jokowi – Ma’ruf, dimana hegemoni politik di Sulteng sangat berbeda dengan daerah lainnya. ***