Saat Banjir di Tenda Pengungsian

Nanang (deadline-news.com)-Palusulteng-Bencana alam yang telah meluluh lantakkan Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala), telah melahirkan persoalan baru dan serius. Bagaimana tidak, ratusan bahkan ribuan ketiga warga daerah itu mengungsi diberbagai tempat.

Mereka beralaskan tanah, dengan tenda seadanya. Bahkan ada yang beratapkan langit. Lalu bagaimana nasib mereka jika hujan lebat turun? Tentu tempat pengungsian mereka basah, bahkan tergenang air (Banjir).

Kamis sore (8/11-2018), saya mendapat kiriman foto dari whatsApp anggota DPRD Sulteng Fraksi Nasdem Yahdi Basma, SH. Foto itu menggambarkan tempat pengungsi tersebut terdampak banjir akibat hujan lebat.

Di caption foto tempat pengungsin yang kebanjiran itu duliskan “Sore tadi di DESA LABUAN, DONGGALA. Dari WAGrup Partai NasDem, postingan Nasution Camang.”

“Saya ingat di minggu-minggu awal mengungsi, kalau tdk salah Jum’at malam 05 atau 12 Oktober 2018, sempat saya posting ke berbagai WAG, kisah Ibu di TENDA PENGUNGSI yg semalaman begadang gendong bayinya, berdiri – jongkok (duduk bertopang lutut) – berdiri – jongkok, berdiri – jongkok, bergantian dengan Suaminya hingga subuh, hingga rembesan hujan mereda/meresap. Demi nyenyak tidur bayi di gendongannya,Tulis Yahdi mengisahkan.

Menurut Yahdi menidurkan bayi digendongan dengan berdiri-jongkok-berdiri-jongkok begini, tentu tidak terjadi di hanya 1 capture depan mata saya kala itu, saat kami mengungsi di Dusun RANORAUPA, Desa LORU, SIGI, bersama banyak KK warga PETOBO lainnya.

“Malam ini, Kamis/08 Nopember 2018, sejak sore tadi, berhenti sejenak, PASIGALA kembali diguyur hujan deras,”tulis Yahdi.

Kata Yahdi tentu saja malam ini, fakta seperti di atas, terjadi di ribuan tenda-tenda lainnya se PASIGALA, termasuk sejumlah tipe HUNTARA yg masih beralas tanah.

Yahdi menuliskan sepertinya, kebutuhan mendesak warga pengungsi di musim penghujan kini antara lain adalah lantai pelapis yang beri jarak diatas tanah, atau teknis resapan air hujan di sekeliling tenda.

“Hal ini PARA PEMIMPIN perlu pikirkan ini,”tutur Yahdi dalam tulisannya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top