Sejak orde baru sampai orde reformasi, kepemimpinan di tubuh DPD Partai Sulteng belum pernah aligenerasi. Masih politisi senior Prof Drs.H.Aminuddin Ponulele, MS yang selalu dipercayakan menjadi ketua DPD Partai Golkar Sulteng. Para kader partai Golkar sepertinya sungkan merebut kepemimpinan Partai Golkar Sulteng dari tangan Aminuddin Ponulele. Bahkan lima tahun lalu, Rusdy Mastura rela menjadi ketua harian saja, ketimbang merebut jabatan ketua dari mantan rektor untad itu.
Aminuddin memang karismatik, tenang, berwibawa dan disegani baik kawan maupun lawan politiknya. Dan hampir semua kader-kader di Partai manapun adalah manan muridnya, sehingga ada rasa segan terhadap Prof Amin itu. Makanya tidak heran, jika mantan Gubernur Sulteng itu tak pernah pensiun mengabdikan diri untuk masyarakat Sulteng. Baik melalui birokrasi pendidikan, maupun politik praktis.
Aminuddin sepertinya tak kenal lelah, mengabdi dan pengabdi untuk rakyat. Sampai-sampai tindakan tegas dari DPP Partai Golkar besutan Setya Novanto memPLTkan Aminuddin Ponulele ke H.Muhidin M Said dengan alasan masa jabatan telah demisioner. Padahal sesungguhnya DPP menginginkan kaderisasi ditubuh Partai Golkar Sulteng. Namun lagi-lagi mandek! betapa tidak yang akan maju pada Musyawarah Daerah Partai Golkar Sulteng yang dihelat Ahad Malam (13/11-2016), tokoh senior Aminuddin Ponulele, Rusdy Mastura, dan Arus Abdul Karim masih terlihat ikut berkompetisi merebut hati pemilik suara dari DPD II Partai Golkar di 13 daerah.
Secara aturan Partai dari sisi umur, Aminuddin Ponulele memang sudah tidak mungkin maju, tapi rupanya ada hak Deskresi ketua Umum Partai Golkar yang membolehkan, sehingga Aminuddin Ponulele masih memiliku peluang besar untuk maju sebagai calaon Ketua DPD Partai Golkar Sulteng periode 2016-2021. Tapi mestinya disadari, DPD Partai Golkar Sulteng perlu kaderisasi, toh masih segudang kader-kadar partai Golkar yang mumpuni.
Mungkin seluruh kader dan simpatisan partai Golkar Sulteng menanti nahkoda baru ditubuh DPD Partai Golkar Sulteng itu. Hanya saja mereka tidak berani secara prontal melakukan perlawanan. Mereka masih menaruh hormat dan penghargaan bagi senior-seniornya. Namun begitu mestinya para senior itu menyadarinya. Sehingga Partai Golkar Sulteng terlihat dinamis dan memberikan peluang bagi kader-kader muda yang militan untuk menjadi pemenang di Pemilu Legislatif 2019.
Adalah H.Arus Abdul Karim nahkoda baru DPD Partai Golkar Sulteng itu. Ia terpilih secara aklamsi setelah Yyus Mangun calon pesaingnya tak tampak mendaftar yang sebelumnya bersemangat akan manju. Selamat buat bung Arus Abdul Karim semoga sukses memimpin Partai Golkar Sulteng lima tahun kedepan. ***