Muhidin : Kerusakan Jalan Nasional Berdampak Inflasi

“Pengawasan Pengerjaan ruas jalan nasional Tomata-Beteleme harus dimaksimalkan”

foto ruas jalan nasional Tomata – Beteleme yang amblas. foto bang Doel/deadline-news.com
foto titik ke 2 ruas jalan nasional Tomata – Beteleme yang amblas
foto ruas jalan nasional Tomata – Beteleme yang baru dikerjakan tapi sudah amblas. foto Bang Doel/deadline-news.com
foto ruas jalan nasional tomata – beteleme yang baru saja dikerjakan tapi sudah mulai rusak. nampak beberapa lubang, aspalnya jebol membentuk lubang. foto Bang Doel/deadline-news.com

Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Pengerjaan proyek ruas jalan nasional Tomata – Beteleme Kabupaten Morowali Utara (Morut) Provinsi Sulawes Tengah (Sulteng), akan berkhir September 2018 ini.

Namun begitu, proyek multi yers yang dikerjakan sejak September 2015, oleh PT.Jaya Konstruksi KSO PT.Multigraha Istika Makmur, sebagian hasil pengerjaannya sudah mulai rusak.

Baca juga ini : Sejumlah Titik Ruas Jalan Nasional Tomata – Beteleme Amblas

Ada hasil pengerjaan yang sudah amblas dan berlubang-lubang. Padahal baru dikerjakan. Hal ini tidak boleh terjadi, sebab dengan kondisi jalan nasional rusak, berdampak pada inflasi. Sebab biaya transportasi angkutan barang kebutuhan masyarakat yang melintasi di ruas jalan tersebut bisa meningkat tajam.

“Oleh sebab itu, pengawasan pengerjaan ruas jalan nasional Tomata-Beteleme harus dimaksimalkan,”demikian ditegaskan wakil ketua Komisi V DPR RI H.Muhidin M Said yang membidangi infrastruktur di seluruh Indonesia menjawab deadline-news.com di kediamannya Kamis (10/5-2018) di Palu.

Baca juga ini : Proyek Jalan Nasional Tomata – Beteleme Baru Dikerjakan Sudah Mulai Rusak

Menurutnya konsultan pengawas pengerjaan ruas jalan nasional Tomata – Beteleme itu mestinya lebih banyak di lapangan. Dan hasil pekerjaan ruas jalan Tomata – Betele yang amblas dan berlubang-lubang itu masih tanggungjawab kontraktor pelaksana. Sebab disamping masa kerjanya belum berakhir, juga belum ada penyerahan ke Negara melalui Kementerian pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) RI.

“Kerusakan ruas jalan nasional Tomata – Beteleme itu masih tanggungjawab rekanan, sehingga mereka masih berkewajiban memperbaikinya. Apalagi belum berakhir masa kontraknya. Dan kalau kwalitas pekerjaannya kurang bagus, itu kewajiban konsultan pengawas untuk menegur dan memerintahkan perbaikan kembali,”ujar anggota fraksi Partai Golkar DPR RI daerah pemilihan Sulteng itu.

Proyek ruas jalan nasional Tomata – Beteleme itu, menelan anggaran pendapatan dan belanja negera (APBN) sebesar Rp.277. 030.319.000.

“Proyek perbaikan ruas jalan nasional Tomate – Beteleme adalah kebutuhan rakyat. Dan menggunakan uang rakyat yang tidak sedikit, makanya diminta kepeda semua pihak yang terkait agar lebih berhati-hati serta memaksimalkan kinerjanya. Karena jalan rusak itu berpengaruh besar terhadap perekonomian rakyat, utamanya ketersediaan pasokan barang kebutuhan masyarakat. Sebab jika pasokan barang kebutuhan masyarakat berkurang, maka harga dapat melambung tinggi dan daya beli masyarakat melemah. Apalagi menjelang Ramadhan,”pungkar anggota DPR RI 3 periode itu. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top