Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Dugaan korupsi proyek pengadaan sapi senilai Rp, 4 miliyar (M) di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP) Buol masih dalam tahap penyelidikan di Reskrim Polres Buol.
“Masih proses pak di reskrim Res buol,”tulis Kapolres Buol AKBP Handri Wira Suryana menjawab konfirmasi deadline-news.com senin lalu.
Proyek itu diduga titipan salah seorang istri pejabat ketika itu dan diurus oleh orang kepercayaan mantan pejabat di Buol itu. Dan diduga sudah dipotong fee 10 persen atau sekitar Rp, 400 juta dari total anggaran Rp, 4 miliyaran.
Makanya walaupun penawaran tertinggi tetapi tetap dimenangkan. Padahal berada pada irutan ketiga dari tiga rekanan yang ikut dalam tender proyek sapi itu.
Adalah Cv.Sahabat Jasa Pratama pemenang pertama dengan penawaran terendah hanya Rp, 3.985.250.000. Tapi digugurkan.
Kemudian diposisi pemenang kedua adalah Cv.Mapia Raya dengan penawaran Rp. 4.012.550.000. Juga digugurkan.
Sedangkan Cv.miki jaya abadi dengan penawar tertinggi dengan nilia Rp, 4.013.300.000, malah ditetapkan sebagai pemenang untuk mengerjakan proyek pengadaan sapi di DKPP Buol itu.
Proyek pengadaan sapi senilai Rp, 4 miliyaran di DKPP Buol itu pihak CV.Miki Jaya Abadi telah mencairkan Rp, 1,2 miliyar.
Dari uang muka yang telah dicairkan Rp,1,2 miliyar itu, pihak CV.Miki Jaya Abadi diduga hanya mampu mengadakan 19 ekor sapi yang semestinya 125 ekor jika harga sapi rata-rata Rp,9.600.000.
Kontrak kerja CV.Miki Jaya Abadi dengan DKPP Buol dari tangga 13 Juni 2022 sampai 10 September 2022.
Tapi karena pihak cv.miki jaya abadi tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya sampai batas waktu sesuai kontrak. Maka kemudian dilakukan perpanjangan kontrak dari 6 September 2022 sampai dengan 4 Desember 2022.
“Tapi lagi-lagi pihak rekanan tak mampun melaksanakan pekerjaan itu, sehingga diputus kontraknya. Dan sisa anggaran uang muka yang telah diambilnya masih diberi kesempatan untuk mengembalikannya sampai 60 hari sesuai temuan badan pemeriksa keuangan (BPK) RI perwakilan Sulteng di Palu. Atau menggantinya dari uang jaminannya di asuransi PT.Asuransi Umum Videi. Namun jika tidak dapat mengembalikannya maka akan diproses secara hukum,”ujar sumber deadline-news.com dari Buol via chat di whatsAppnya.
Kata sumber itu diduga ada pihak lain yang bermain dibalik proyek pengadaan sapi di DKPP Buol. Sehingga pemenang ketiga dengan penawaran tertinggi yang ditetapak sebagai pemenang dan berkontrak untuk mengerjakan proyek sapi itu.
Dan tidak tanggung-tanggu diduga pihak lain itu telah menerima fee 10 persen atau sekitar Rp, 400 jutaan dari total anggaran Rp, 4 miliyaran itu.
“Sehingga cv.miki jaya abadi yang dimenangkan untuk mengerjakan proyek itu, padahal posisinya dari seleksi Pokja ULP cv.miki jaya abadi berada di urutan ke tiga dengan penawaran tertinggi,”jelas sumber itu.
Sebelumnya Surya salah seorang rekanan yang bernaung dibawah bendera cv.miki jaya abadi yang dikonfirmasi via telepone di whatsAppnya Sabtu (24/6-2023), mengaku tidak ada pihak lain yang ikut membantunya untuk memenangkan proyek pengadaan sapi di DKPP Buol itu.
“Tidak ada pihak lain yang ikut membantu untuk memenangkan proyek pengadaan sapi di DPKP Buol itu. Karena kami ikut tender secara fight,”aku Surya.
Surya mengatakan bahwa tidak terpenuhinya 100 persen pekerjaan pengadaan sapi karena adanya wabah nasional penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Bahwa tdk terpenuhinya/terlaksana 100 persen pekerjaan tersebut, dikarena adanya wabah nasional Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang mana ditindaklanjuti oleh Pemda provinsi dalam hal ini melakukan lockdown/pembatasan lalu lintas ternak utk mencegah penyebaran virus PMK di Indonesia pada umumnya dan di provinsi Sulteng pada khususnya. Dan kemudian ditindak lanjuti dgn surat edaran satgas PMK,”jelas Surya.
Menurutnya pihaknya sempat mengirim 51 ekor. Dan lolos seleksi hanya 19 ekor sebelum surat edaran (SE) No.07 Satgas PMK.
“Iyah benar.. kemarin sempat kirim 51ekor tp yg lolos seleksi hanya 19 ekor (sebelum SE 07 SATGAS PMK berlaku),”ungkapnya.
Disinggung soal uang muka Rp,1,2 M, apakah ada sebagian telah dikembalikan? Kata Surya belum ada.
Surya juga mengatakan akan menggugat pemda Buol.
Sebelumnya pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek pengadaan sapi di dinas ketahanan pangan dan pertanian buol Sumiati yang dikonfirmasi via chat di whasAppnya Jumat siang (10/6-2023), sampai berita ini naik tayang belum memberikan jawaban konfirmasi.
Sekretaris daerah Kabupaten Buol Drs.Moh.Suprizal Yusuf, MM menjawab konfirmasi deadline-news.com group deataknews.id Minggu (25/6-2023) via chat di whatsAppnya membenarkan soal adanya temuan BPK RI perwakilan Sulteng dan diminta pengembalian dalam waktu 60 hari terkait proyek pengadaan sapi itu.
“Sudah dilakukan pemeriksaan oleh BPK dan proses yang dilakukan OPD terkait sementara dilakukan. Teknisnya sudah sesuai penjelasan dari Dinas KPP,”tulis Sekda Buol itu.
Disinggung soal proyek pengadaan sapi setiap tahun bermasalah di DKPP Buol tapi masih terus diprogramkan tanpa dievaluasi.
Kata Sekda Suprizal merupakan Visi & Misi Bupati/Wakil Bupati thn 2017 -2022 dan masuk dalam RPJMD. Bermasalah diduga karena Pengadaan B&J tidak sesuai dengan aturan Mekanisme yang dilakukan Tim Teknis, dari OPD sudah sesuai SOP.
Direktur cv.miki jaya abadi Agus Rahmad yang dikonfirmasi via telepone di whatsAppnya mengaku sudah mendapat panggilan pemeriksaan dari Polres Buol Senin (19/6-2023). Namun pihaknya meminta penundaan karena masih di luar daerah.
“Iya saya sudah dapat surat panggilan dari Polres Buol, tapi saya minta ditunda dulu karena masih diluar daerah,”aku Agus pekan lalu. ***