SAMARINDA (Deadline News/koranpedoman.com)- Kepulan asap hitam disertai teriakan histeris puluhan jemaat Gereja Oikumene usai ledakan bom terjadi, menggerak hati Samuel Tulung. Dia merupakan pedagang yang kebetulan melintas di tempat kejadian perkara (TKP).
Meski hanya seorang pedagang sembako kecil-kecilan, pria 50 tahun itu tergolong bernyali besar. Dia nekat turut mengejar pelaku pengeboman dengan menggunakan mobilnya.
Sekitar 100 meter dari lokasi pengeboman, warga Loa Janan itu terpaksa menghentikan laju mobilnya. Ia lanjut mengejar dengan berlari meninggalkan mobil dan juga anaknya yang di mobil. “Saya kejar ke arah sungai,” kata Samuel seperti dikutif di Prokal.co.
Keinginan Samuel agar dapat meringkus teroris yang telah melukai empat bocah di areal gereja patut diacungi jempol. Ketika melihat teroris yang ia kejar terjun ke sungai, Samuel sibuk “melobi” warga pemilik perahu. “Saya lihat ada perahu. Saya tanya punya siapa ini. Lalu ada warga yang mengaku sebagai pemiliknya. Kemudian saya ajak mengejar tetapi dia tak mau karena takut,” tutur Samuel.
Samuel tak ingin buruannya kabur terlalu jauh. Ia terus mendesak pemilik perahu hingga akhirnya mau membantu untuk ikut mengejar. “Waktu saya dan pemilik perahu mengejar, saya minta agar pemilik kapal pasir memperlambat laju kapalnya supaya teroris itu tersudut ke kapal,” ujar Samuel. Disaat teroris yang telah basah kuyup itu tersudut, Samuel bergegas menangkapnya. Namun Teroris itu tahu dan coba menarik kaki Samuel.
“Langsung saya pukul satu kali di wajahnya dan dia pun lemas. Setelah itu kami angkat beramai-ramai ke kapal pasir lalu kami ikat dan bawa ke dermaga Sumalindo,” ucap Samuel.
Pukulan Samuel benar-benar membuat teroris tumbang. Bahkan pukulan itu juga membuat wajah teroris berlumur darah. “Banyak warga yang mau memukuli, tapi saya larang karena kita perlu tahu siapa saja jaringannya,” tutur Samuel lagi.
Samuel menyebutkan, ketika membawa teroris ke dermaga Sumalindo dan sebelum diserahkan kepada polisi. Warga sempat menggeledah kantong celananya dan menemukan dua korek gas. “Tapi bentuknya tidak umum. Selain itu ada juga plastik hitam ditemukan yang didalamnya terdapat potongan kayu, mungkin itu jimat. Saya tidak lihat ada dompetnya,” pungkasnya. ***