Guru se Kabupaten Sigi Keluhkan Gaji Terlambat

 

Nelwan (deadline news.com)-Sigisulteng- Sejak 1 Maret 2022 pergantian bendahara Guru dilingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sigi Sulteng, akibatnya hingga jelang akhir bulan Maret ini, gaji guru belum juga dibayarkan.

Terkait depersiasi (perampingan) masa transisi pergantian bedahara guru di lingkup strutural Dinas pendudikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sigi Sulteng, para guru banyak mengeluhkan gajinya sampai saat ini belum juga mereka diterima.

Menurut mantan bendahara di staf bidang kebudayaan Ani menjawab deadline- news.com (21/3-2022), tertanggal 1 Maret 2022 sampai efesiensi eksekusi SK pergantian dirinya sudah ditetapkan 21 Maret bulan ini.

Dilingkup struktural dijajaran Dikbud Sigi Sulteng terkait depersiasi struktur pergantian bendahara lama ke bendahara yang baru tersebut.

Hingga menyebabkan gaji guru-guru se kabupaten Sigi itu mengalami keterlambatan pembayarannya sampai detik ini.

Perihal pergantian bendahara di masa transisi ini tutur Ani, memang agak sedikit terkendala dengan proses input ulang data file lama ke bendahara yang baru.

Belum lagi soal proses peralihan spesimen dan falidasi sejumlah data guru dari 16 kecamatan di Sigi, jumlah totalnya – + 2500 orang ke 4 unit bank BRI.

Dimana kesemuanya letak bank tersebut terpisah jauh, 1. BRI di Jalan Jendral Sudirman kota Palu, 2. BRI cabang Biromaru, 3. BRI di kecamatan Palolo, 4. BRI di kecamatan Kulawi.

Hal itulah yang menyebakan keterlambatan penggajian para guru-guru di Sigi, karena bendahara yang baru harus menyusun dan menginput kembali data lama juga merekapitulasi semua falidasi file nama-nama guru tersebut.

“Baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil maupun yang guru masih honorer se kabupaten Sigi Sulteng,” terangnya.

Di jajaran lingkup Dikbud sendiri dalam waktu dekat ini, kata Ani, soal keterlambatan penggajian para guru PNS maupun gaji para honorer akan dilakukan pengkajian revisi ulang pada perampingan (depersiasi) dimasa transisi pengalihan bendahara lama ke bendahar baru itu.

“Mengingat suksesi akan adanya perampingan di Dikbud saat ini, spesifiknya, memang sudah sangat efesien dan selayaknya harus dilakukan pergantian bendahara, sebab dirinya hanya diperbantukan sementara hanya dalam rentang waktu 2 tahun saja,” tandasnya.

Ani juga mengaku, kapasitasnya jadi bendahara guru se kabupaten Sigi itu, sebelumnya pressure masa kerjanya (bendahara) spesifik hanya 2 tahun itupun sudah cukup efisian.

Dan poksinya juga diposisikan hanya sebagai bendahara pebmbantu.

Kemudian dalam struktur depersiasi sistem birokrasi identik dengan perampingan atau masa (transisi) jabatan bendahara hanya sementara jajaran Dikbud itu sendiri.

“Dimana disetiap bidang dan jabatan yang diperuntukan pada pemangku jabatan dan legalitasnya diprioritaskan membidangingi poksi masing-masing setara dengan disiplin ilmunya,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top