Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Puluhan warga Desa Ungkaya dan Desa Solonsa, kecamatan Witaponda kabupate Morowali berunjuk rasa di kanror Gubernur Sulawesi Tengah di Palu Senin (3/1-2022).
Aksi unjuk rasa itu dipimpin Kepala Desanya bersama mahasiswa dan pengusaha Lokal.
Mereka meminta Gubernur Sulawesi Tengah H.Rusdy Mastura membantu pengusaha lokal daerah itu untuk diakonodir dan dapat diberdayakan untuk bermitra di perusahaan tambang pemilik IUP seperti di PT.ALASKA, PT.MBS dan PT. MKAL.
Mereka meminta gubernur membantu mereka memfasilitasi hak-hak keperdataan masyarakat yang ada diatas IUP di hargai.
Bagaimana bektuk penghargaan itu yakni komoditi yang ada disekitar tambang yang menjadi kebutuhan karyawan dapat dimasukkan ke perusahaan.
Karena banyak masyarakat menjadi pengumpul, sehingga patut untuk dapat diberdayakan.
Kemudian pengusaha – pengusaha lokal witaponda (Morowali) yang memiliki kemampuan dapat diberi kesempatan sama dengan yang lain yakni kontraktor dari luar.
“Artinya pengusaha-pengusaha lokal Morowali diberi kesempatan dan diberdayakan oleh pengusaha-pengusaha pemilik IUP, agar pengusaha-pengusaha lokal itu ikut menambang. Karena pengusaha lokal ini juga sudah memiliki kemampuan baik sumber daya secara tehknis maupun permodalan untuk terlibat dalam dunia pertambangan,”kata Kepala Desa Ungkaya Muhama Guntur Mukhsida.
Kata Kades Muhamad kebanyakan pengusaha dari luar yang menjadi Mitra bagi perusahan-perusahaan tambang pemilik IUP di Witaponda. Sementara pengusaha lokal tidak diberdayakan.
“Tapi bukan berarti pengusaha (kontraktor) dari luar tidak boleh masuk. Karena banyak kontraktor dari luar Sulteng masuk menjadi mitra bagi pengusaha pemilik IUP itu. Sedangkan pengusaha lokal tidak diakomodir. Mestinya pengusaha lokal yang memiliki kemampuan tekhnis dan modal dapat diakomodir dengan perlakuan yang sama, baik secara aturan maupun secara tehknis,”Kades Muhamad.
Menyikapi persoal itu, sehingga masyarakat di dua Desa, Kecamatan Witaponda Kabupaten Morowali yang terdapat IUP di lahan mereka itu mendatangi Gubernur dan meminta difasilitasi agar dapat diakomodir di Perusahaan IUP itu.
Menurut Kades Muhamad, nanti masyarakat bertindak keras baru pihak perusahaan bergeming. Bahkan banyak janji-janji perusahaan pemilik IUP yang tidak ditepati. Padahal para pemengan IUP itu sudah melakukan eksplorasi dan eksploitasi (Pengapalan) beberapa kali.
Sementara itu anggota DPRD Sulteng Dapil Morowali, Morowali Utara, Poso, dan Touna H.Ambo Dalle,SE yang dimintai pendapatnya terkait aksi masyarakat Witaponda itu mengatakan, secepatkan akan berkoordinasi dan berbicara dengan Gubernur Sulteng H.Rusdy Mastura terkait aspirasi masyarakat itu.
“Insya Allah kami sebagai perwakilan masyarakat dari Morowali, segera berkoordinasi dan berbicara dengan pak Gubernur H.Risdy Mastura untuk membahas aspirasi masyarakat yang kami wakili,”tandas mantan ketua DPRD Morowali itu.
Politisi Gerindra itu mengaku sependapat dengan masyarakat Witaponda agar mereka dapat diakomodir dan diberdayakan oleh perusahaan pemiluk IUP.
Sementara itu Gubernur Sulteng H.Rusdy Mastura melakui tenaga ahli bidang Investasi Ronny Tanusaputra yang dimintai tanggapannya mengaku sudah membicarakannya dengan pehak IMIP agar pengusaha-pengusaha lokal diakomodir dan diberdayakan.
“Hanya saja perusahaan-perusahaan lokal itu diakomodir melalui perushaan daerah masing-masing. Termasuk komoditas kebutuhan karyawan dalam perusahaan pemengang IUP seperti dikawasan Industri IMIP akan diakomodir melalui Perusahaan daerah di Morowali,”jelas Ronny. ***