Andi Attas Abdullah (Deadline News/koranpedoman.com)-Palu, H.Rusdi Mastura adalah walikota Palu dua periode. Ia lahir di Palu, Sulawesi Tengah, pada tanggal 8 Februari 1950. Pria yang berumur 65 tahun ini, sudah malang melintang di dunia politik. Ia pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Sulteng. Ia juga pernah menjabat ketua DPRD Kota Palu. Cudy sapaan akrab lelaki berkulit hitam manis ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Partai Golkar kota Palu. Bahkan sekarang menjadi ketua harian Partai Golkar Sulteng versi Abu Rizal Bakri. Ia dikenal dekat dengan rakyat. Bahkan tidak memilih-milih orang didalam pergaulannya, baik itu orang tua, remaja maupun anak-anak. Makanya tidak heran jika semua orang mengenalnya dengan baik.
Rusdi yang biasa disapa Cudi ini pertama kali terpilih sebagai Walikota Palu pada Tahun 2005 bersama Suardin Suebo yang juga Mantan Walikota Palu. Pasangan Cudi-Suardin hanya bisa bertahan hingga tahun 2008 setelah Suardin Suebo mengundurkan diri sebagai Wakil Walikota Palu karena Suardin mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Donggala. Suardin diganti oleh Andi Mulhanan Tombolotutu yang biasa disapa Tony.
Pada Pemilukada Kota Palu tahun 2010, Cudi kembali berpasangan dengan Tony sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Palu 2010 – 2015. Akhirnya, Cudi kembali terpilih sebagai Walikota Palu setelah mengalahkan pasangan, (1) Hidayat MSi – Drs Muchlis Yodjodolo MM (HI-MO), (3) H. Helmy D Yambas – H. Hadiyanto Rasyid (HELMI-HADIR), (4) H Kamil Badrun – H. Yos Soedarso Mardjuni (KAMIL-YOS), (5) Hj. Habsa Yanti Ponulele – Arman Djanggola SSos (HabsA Jo), dan (6) Rusman Lamakasusa S.Sos – Irianto Agan (RI).
Dan sekarang mencalonkan diri menjadi gubernur Sulteng periode 2015-2020. Ia berpasangan dengan Ihwan Datu Adam. Mereka diusung oleh partai Golkar dan Hanura. Pasangan ini membuat takeline masyarakat harus sehat, cerdas dan sejahtera dan dua kali lebih baik dari sekarang. Visi pasangan RusdIhwan ini sejatinya merupakan pijakan didalam membuat program kerja yang tentunya dituangkan kedalam missinya nanti. Namun begitu dalam satu kesempatan ketika berdiskusi dengan bung Cudy ini, ia sedikit menjelaskan bahwa jika terpilih nanti maka dirinya bersama Ihwan Datu Adam akan membuat pelayanan kesehatan yang memadai untuk menyehatkan masyarakat. Tegasnya mulai dari provinsi, kota, Kabupaten, Kecamatan dan Desa harus ada fasilitas kesehatan yang siap pakai untuk memberikan pelayanan pengobatan bagi masyarakat, termasuk ketersediaan tenaga medis, obat-obatan dan peralatannya.
Kemudian agar masyarakat cerdas sehingga dapat mencapai indek pembangunan manusia (IPM) lebih baik, maka solusinya adalah memperbanyak sekolah kejuruan yang kurikulumnya berbasis kawasan. Misalnya jika Sulteng termasuk penghasil komoditi Kakao maka pemerintah daerah harus mendukung lahirnya ilmuan dibidang kakao yang tentunya mempelajari bagaimana mengembangkan dan menghasilkan kakao yang berkwalitas. Dengan demikian mereka harus disekolahkan. “Dan yang terpenting membuat sekolah-sekolah menengah kejuruan yang korikulumnya berbasis kawasan,”jelas Cudy.
Bukan itu saja, tapi setelah masyarakat sehat dan cerdas, kewajiban kita mensejahterakan mereka yang tentunya pemerintah provinsi harus mendorong agar penghasilan masyarakat lebih baik dan meningkat. Misalnya angka kemiskinan di suatu kabupaten mencapai 16 persen, maka setiap tahunnya pemerintah provinsi harus menganggarkan untuk penurunan angka kemiskinan di setiap kabupaten paling sedikit 2 persen pertahun dengan cara memberikan dukungan dana bagi setiap kabupaten dalam rangka mengurangi angka kemiskinan itu. Termasuk membentuk laskar anti hama kakao dan tanaman pertanian masyarakat, sehingga dengan demikian pendapatan masyarakat petani kita mengalami peningkatan yang signifikan. Begitulah sedikit pemikiran Cudy yang sempat ditangkap koran pedoman.com/Deadline News saat berbincang-bincang disalah satu warung kopi pekan lalu. ***