Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Diduga suap Rp, 20 miliyar (M) mengalir ke sejumlah pejabat dan anggota DPRD di Buol.
Benarkah isu adanya suap Rp,20 miliyar mengalir ke sejumlah pejabat dan anggota DPRD Buol itu?
Suap itu diduga dari dua perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di Buol. Dugaan suap ini sejak april 2023 atau sebelum puasa.
Dalam data informasi yang diperoleh kabartoday.com media patnet deadline-news.com terdapat 3 orang pejabat pemda buol dan 8 dari 25 orang anggota DPRD Buol yang diduga terima suap dari dua perusahaan sawit di Buol itu.
Pembagian uang dugaan suap itu bervariasi. Ada yang dapat Rp, 500 jutaan dan ada Rp, 1 miliyaran. Dan berada di dua lokasi yakni kelompok Bogor 4 orang dan kelompok Tolitoli 9 orang.
Dugaan suap itu berkaitan dengan kasus koperasi petani plasma. Kasus koperasi plasma ini menjadi perhatian DPRD Buol, sehingga dibentuklah panitia khusus (Pansus) benang kusut koperasi plasma itu.
Namun sayangnya selama 6 bulan dibentuk Pansus koperasi plasma DPRD Buol yang diketuai Dodi Fitriyadi dari Fraksi PPP tidak “jelas hasil kerjanya”.
Bahkan pansus itu telah dibubarkan tanpa memberikan rekomendasi atas temuannya terkait sengkarut koperasi petani plasma di buol.
Demikian informasi yang diterima redaksi deadline-news.com bersama media patner kabar today.com sejak Jumat (6/7-2023).
Ketua pansus koperasi petani plasma Dodi Fitriyadi yang dikonfirmasi di Palu Golden Hotel Sabtu malam (8/7-2023), membenarkan dirinya adalah ketua pansus koperasi petani plasma.
“Kami sudah bekerja selama 6 bulan, dan kami telah menemukan data-data terkait masalah koperasi petani plasma,”aku Dodi.
Menurutnya hasil temuan pansus sudah banyak lahan-lahan petani plasma telah dijual ke orang lain.
Ditanya adakah rekomendasi ke pemerintah atas data-data temuan pansus terkait masalah koperasi plasma itu?
Jawab Dodi tidak ada rekomendasi, karena diperlukan lembaga yang independen dan memahami secara teknis dan aspek hukumnya untuk melakukan kajian, sehingga dapat melahirkan rekomendasi.
Kata Dodi Pansus koperasi petani plasma sebenarnya sudah dibubarkan seiring telah ditemukannya data dan fakta terkait masalah koperasi petani plasma di Buol. Dan telah dibentuk lagi pansus baru untuk lebih mendalami kasus koperasi petani plasma di buol itu.
Disinggung soal dugaan sejumlah anggota DPRD Buol menerima dugaan suap atau gratifikasi ratusan juta rupiah dari dua perusahaan perkebunan sawit di buol, Dodi membantahnya.
“Saya dengar isu itu, tapi kami sendiri tidak pernah menerima dugaan suap dari perusahaan sawit di buol itu. Atas isu itu kami dan kawan-kawan di DPRD Buol akan melakukan konfrensi pers untuk meluruskan isu itu. Kalaupun ada oknum anggota DPRD Buol menerima itu tidak dikait-kaitkan dengan lembaga DPRD Buol,”ujar politisi PPP itu.
Ketua DPRD Buol Srikandi Batalipu yang dikonfirmasi via chat di whatsAppnya oleh Ricky wartawan kabar today.com media patner deadline-news.com juga membantah dugaan adanya sejumlah anggota DPRD buol menerima suap dari dua perusahaan kelapa sawit di Buol itu.
“Sejauh ini tdk ada teman2 pansus trima suap dr mana pun,”kata politisi partai golkar itu.
Namun ia mengaku tahu isu dugaan suap sejumlah anggota DPRD buol dari akun FB.
“Saya liat d FB,”tulis Srikandi menjawab Ricky dari kabar today via chat di whatsAppnya. ***