Ada Pa’de Diduga Dibalik Dana Koordinasi US 3 $

 

Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Gonjang ganjing dana koordinasi $3US (Dollar) per metrik Ton di areal tambang di Morowali sedikit demi sekit mulai transparan.

Ada Pa’de diduga dibalik dana koordinasi 3$ US itu. Diduga dana koordinasi 3 $ US permetrik ton itu juga dibagi ke 3 pemangku keamanan. Diduga Mulai pemangku keamanan ditingkat Polres, Polda sampai ke Mabes Polri.

Pa’de alias Hendro ini disebut-sebut warga Bahodofe dibalik pungutan dana koordinasi itu. Hal ini terungkap saat masyarakat Bahodopi melapor ke Bupati Morowali.

Pa’de yang dikonfirmasi via chat di whatsappnya menjelaskan panjang lebar, namu belakangan minta off the record semua jawabannya.

“Saya bukan siapa2nya kapolres dan jawaban saya off the record,”tulis Pa’de.

Sebelumnya Kapolres Morowali AKBP Ardi Rahananto kepada deadline-news.com via whatsappnya Rabu (22/12-2021), membenarkan adanya dana koordinasi $ 3 dolar dari pihak perusahan.

Hanya saja bukan untuk aparat keamanan, tapi untuk pemilik lahan $ 1 Dolar, Pemerintah Desa (CSR) $ 1 Dolar dan pemilih lahan yang dilalui mobil angkuta material tambang $ 1 Dolar.

“Memang benar informasi itu, ada dana koordinasi $ 3 dolar, tapi bukan untuk aparat keamanan, tapi untuk masyarakat pemilik lahan, pemerintah desa dan pemilik lahan yang dilalui kendaraan pengangkut material tambang,”jelas mantan Kapolsek di wilayah Gowa Sulsel itu.

Menurutnya, para pengusaha tambang di Morowali taat dan patuh terhadap aturan negara. Mereka selalu menyelesaikan kewajibannya ke negara, yakni pajak dan royaliti ke negara.

“Sehingga walaupun investasi tambang banyak di Morowali tapi tetap kondusip tidak ada konflik. Sebab tidak ada yang merasa dirugikan,”tutur.

Menyikapi dugaan adanya dana koordinasi untuk keamanan di kawasan sejumlah tambang di Morowali Ketua Saber Korupsi Hisam Kaimuddin meminta propam Polda Sulteng atau Mabes Polri mengambil tindakan tegas.

Karena jangan sampai menjadi preseden buruk bagi citra keamanan khususnya Kepolisian Negara RI dengan adanya dugaan pungutan liar (Pungli) yang dilabeli dana koordinasi.

Menyikapi dugaan adanya perusahaan tambang illegal yang menjadi sumber pungutan ilegal pula, Bupati Morowali Drs.H.Taslim telah memintah Kapolres Morowali untuk melakukan penertiban terhadap tambang-tambang illegal itu.

“Saya sudah minta Kapolres menertibkan perusahaan-perusahaan yang diduga illegal. Salah satunya di Bungku Timur,”tulis Bupati Taslim via chat di whatsappnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top