September Huntap Buddha Tzu Chi di Tondo Mulai Dihuni

Ilong (deadline-news.com)-Palusulteng-Pemerintah kota Palu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melakukan verifikasi warga yang akan menempati Hunian Tetap (Huntap) Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di kelurahan Tondo Kecamatan Mantikolore kota Palu.

Kegiatan verifikasi warga tersebut berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 24,25 dan 26 Agustus 2019 di Baruga Lapangan Vatulemo, kota Palu.

Koordinator Verifikasi Buddha Tzu Chi, Joe Riadi mengatakan warga yang diverifikasi yaitu berjumlah sekitar 1800an sesuai data yang diberikan Pemerintah kota Palu kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

“1800an itu yang sudah didata oleh Staf Wali kota yang mana mereka itu bersedia tinggal di Huntap Tondo. Dan kita utamakan warga yang memang terdampak parah bencana kemarin serta benar-benar membutuhkan tempat tinggal, bukan yang ingin punya rumah kedua,” ungkapnya saat ditemui di Baruga Vatule Palu Minggu (25/8-2019).

Menurutnya, pihaknya hanya bisa membantu warga yang namanya tercantum dalam data yang diberikan sesuai “by name by address”. Selebihnya, katanya pihaknya tidak bisa membantu warga yang namanya tidak tercantum untuk memperoleh Huntap.

“Pokoknya ada datanya di ‘by name by address’ kita bantu semua. Tapi yang gak ada namanya, kita gak bisa bantu. Kalaupun kita bantu, percuma juga karena pada akhirnya akan ditolak. Olehnya yang kita bantu berdasarkan data dari Wali kota. Selebihnya, saya gak berhak lagi,” jelasnya.

Joe menambahkan setelah verifikasi warga ini rampung, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak Pemerintah kota Palu. Dan semua ini, di bawah pengawasan Kemenkopolhukam RI.

Joe menuturkan rencananya, Huntap Cinta Kasih Tzu Chi Tondo ini akan mulai ditempati bulan September 2019 mendatang, pas setahun bencana Gempa, Likuifaksi dan Tsunami (Genit-red) melanda kota Palu.

“Wapres Jusuf Kalla minta kita, dalam memperingati satu tahun bencana ini, minimal 500 rumah sudah ditempati. Namun kita tidak sanggup. Kita hanya sanggup sekitar 200 rumah dulu ditempati di Palu dan 100 rumah di Pombewe Sigi,” jelasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top