Mahdi Rumi (deadline-news.com)-Tolitoli-Polres tolitoli sulawesi tengah saat ini sedang melakukan penyelidikan (Lidik) kasus dugaan korupsi anggaran biaya operasional kesehatan (BOK) terhadap 15 puskesmas se kabupaten tolitoli sejak tahun 2017 – 2021 dengan jumlah anggaran yang cukup pantastis mencapai Rp 20an milyar.
Kasus yang cukup menarik perhatian ini diperoleh informasi dari sekian polres yang ada di wilayah polda sulteng barulah satu – satunya polres tolitoli yang melakukan pengusutan BOK ini.
Penyidik tindak pidana korupsi polres tolitoli telah melakukan pemeriksaan terhadap 15 orang bendahara puskesmas termasuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pelaksana Tehnis Kegiatan (PPTK).
Bahkan telah melakukan pemeriksaan langsung di kementrian kesehatan di Jakarta dengan pihak perusahaan pengadaan di makassar dan jakarta.
Ini adalah bentuk keseriusan penyidik tipidkor polres tolitoli akan kembali melakukan penyelidikan ke jakarta sambil menunggu hasil audit BPKP Sulteng yang saat ini sedang melakukan investigasi.
Dana BOK ini dikucurkan setiap tahunnya ke 15 puskesmas yang ada di kabupaten tolitoli dengan jumlah besarannya bervariasi.
Dana BOK yang dikelola oleh puskemas dan rumah sakit diperoleh informasi setiap puskesmas diketahui tidak menggunakan habis dana BOK ini sehingga terdapat sisa kas.
Polres tolitoli untuk tahun 2023 ini sedang menangani 4 perkara korupsi dan diperkirakan bisa menuntaskan hingga akhir tahun 2023
Kapolres tolitoli AKBP Ridwan Raja Dewa SIP melalui kasat reskrim Iptu Ismail, SH, MH kepada media ini menjelaskan bahwa untuk tahun 2023 ini pihaknya berupaya menuntaskan 4 kasus korupsi yang sedang di tanganinya.
“Saat ini kita telah melakukan penyelidikan dan pendalaman dugaan penyalah gunaan dana BOK dan sudah ada 15 orang bendahara kita lakukan pemeriksaan bersama PPK dan PPTKnya untuk kasus dugaan korupsi dana BOK ini kita akan genjot terus dan upayakan bisa diselesaikan secepatnya
dalam waktu dekat.
“Usai pemeriksaan bendahara, PPK dan PPTK, kembali kita akan memanggil para kepala puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan sambil menunggu hasil audit perhitungan kerugian negaranya,” kata Iptu Ismil, SH, MH yang sering disapa Bobbhy.
Bobbhy adalah putra kelahiran tolitoli yang beberapa kali menjabat sebagai kasat reskrim di sejumlah polres yang ada di polda sulteng. ***