Ilong/Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Sebagai jawaban atas kritikan masyarakat, terkait keterlambatan pengerjaan jembatan Palu V, Pihak Rekanan yakni PT.Bumi Persada menggejot Pekerjaan pembangunan Jembatan Palu V itu siang dan malam.
“Sebagai jawaban atas kritikan masyarakat, kami sebagai kontraktor pelaksana bekerja semaksimal mungkin dan tak kenal waktu siang dan malam,”kata kontraktor pelaksana pembangunan jembatan Palu itu Jemmy Nayoan menjawab deadline-news.com di ruang kerjanya di Palu Sulteng Sabtu sore (29/2-2020).
Pantauan deadline-news.com Sabtu malam (29/2-2020), Nampak pekerja sibuk dimalam hari di lokasi pengerjaan jembatan Palu V itu. Jembatan Palu V itu menggunakan dana alokasi khusus (DAK) 2019.
Jembatan Palu V itu menghubungkan jalan Anoa Palu Selatan dengan Nunu Palu Barat, setelah jembatan Palu IV rubuh diterjang gempa bumi dan tsunami 28 September 2018 itu.
Sebelumnya kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palu, Moh. Nur Larisa, saat di temui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, menjelaskan pembangunan jembatan yang seharusnya selesai 13 Desember 2019, tetapi mengalami keterlambatan sehingga telah diperpanjang sampai Maret 2020.
“Pembangunan jembatan Palu V sudah mencapai 73 persen lebih, secara aturan, ada perpanjangan selama 90 hari,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nur Larisa mengatakan, tetapi kami terus berupaya agar pekerjaan tersebut bisa selesai sesuai waktu yang telah di tentukan dan berharap agar para pekerja bisa lebih maksimal untuk menyelesaikan pengerjaan tersebut.
Nur Larisa mengakui, beberapa Kendala di lapangan, seperti mendirikan tiang pancang yang jika dilakukan secara manual akan memakan waktu yang cukup lama, ini salah satu hal yang menjadi hambatan dalam pembangunan jembatan itu.
“Olehnya itu, mau tidak mau kami harus mendatangkan alat dari luar daerah untuk mendirikan tiang pancang jembatan itu,” terangnya.
Ia menjelaskan, alat tersebut di datangkan dan di sewa dari rekanan yang berada di Provinsi Jawa Timur, dengan anggaran Rp, 600 juta.
“Jadi hanya sebatas penyewaan dan bukan pembelian. Karena tanpa alat tersebut, pekerjaan jembatan itu akan lambat dan bisa sampai hingga pertengahan tahun 2020.
“Tapi pada intinya, kami dari pihak Dinas PU komitmen mengerjakan jembatan itu sesuai waktu yang ditentukan,” terangnya.
Anggaran pembangunan jembatan Palu V ini m, mencapai Rp,43 miliar. Dengan kontrak mulai pengerjaan tanggal 17 Juli 2019, dan batas akhir kontrak pengerjaan selama 180 hari, tertanggal 13 Desember 2019.
Namun karena ada kendala, hingga menyeberang tahun sampai Maret 2020. Dan rekanannya dikenakan denda 1 mill X 1000 perhari.
“Kami masih menunggu jika pekerjaan itu hingga bulan maret belum juga selesai, pastinya akan dilakukan perpanjangan lagi,” ujarnya.
Secara teknis, kata Nur Larisa tiang pancang atau pilar jembatan Palu V tidak berada di tengah sungai, namun didirikan di pinggiran.
“Tiang pancang baja jembatan Palu V, akan didirikan di daratan, bukan di dalam sungai, yang akan didirikan dengan menggunakan alat dengan nilai sewa sejumlah Rp,600 juta itu,” sebutnya.***