Lauk Penghuni Panti Sosial Madago Tentena Hanya “Tempe dan Tahu”

Mardison Bau (deadline-news.com)-Tentenasulteng – Sebanyak 74 penghuni panti sosial Trisna Werda Madago di Tentena diduga tidak terurus dengan baik.

Pasalnya beberapa penghuni panti yang ditemui Rabu (1/8-2018), mengatakan setiap hari mereka sarapan tidak teratur waktunya (jamnya). Terkadang dari pukul 8.30 wita atau pukul 9:30 wita. Bahkan ada yang memasak sendiri sesuai seleranya.

Ironinya lagi lauknya lebih banyak Tempe dan Tahu. “Kami lebih sering makan nasi dengan Tahu danTempe, ketimbang ikan dan ayam,”aku beberapa penghuni panti sosial Tentena itu.

Kasubag Tata Usaha (KTU) Panti Sosial Tentena Agus Eko Wiyono yang juga merangkap pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) yang dikonfirmasi di ruang kerjanya Rabu pagi (1/8-2018) sekitar pukul 7:15 wita, mengatakan setiap bulannya, lauknya bervariasi. Terkadang Ikan dan Ayam.

“Tergantung kalau harga ikan mahal, maka lebih banyak makan nasi dengan tahu dan Tempe,”jelas Agus.

Disinggung soal sabun mandi, sabun cuci pakaian, pasta gigi dan shampoo, Agus menerangkan bahwa setiap bulan masing-masing penghuni panti mendapatkan dua (2) biji sabun life boy, sabun colek wings,dan shampoo.

“Kami berikan rutin kepada penghuni panti kebutuhan sabun mandi, sabun cuci coleh wings dan sampho. Tegasnya kami berikan semua kebutuhannya sesuai dengan apa yang ada didalam rencana anggaran Biaya (RAB),”tutur Agus.

Ditanya bagaimana dengan dugaan sudah hampir sebulan ini 74 penguni panti yang hanya diberi makan Sayur,Tahu dan Tempe? Jawab Agus itu tidak benar.

“Memang ikan laut itu terkadang sulit diperoleh disini. Tapi tidak benar penghuni panti sebulan ini makan Tahu dan tempe saja. Karena terkadang mereka juga diberikan juga daging ayam,”kata Agus Eko Wiyono.

Secara terpisah di dapur umum, 3 orang ibu yang lagi menyiapkan sarapan pagi bagi penghuni panti sosial Madago itu, ketika ditanya apa menu hari ini? Jawab mereka sayur, tahu dan tempe.

Mengapa hanya sayur, tahu dan tempe? “Ya, kadang ada ikan, Tahu maupun tempe,”ujarnya singkat.

Salah seorang penghuni yang ditanya tidak jauh dari dapur umum N. Tangkojo didampingi Suwito dari Desa Sawidago mengatakan mereka sarapan nanti jam 8.30, bahkan biasa pukul 9:30 wita. Ditanya bagaimana dengan pelayan sehari-harinya, terkhusus pembagian sabun mandi, sabun cuci dan shampo? Mereka mengaku persatu bulan, mereka mendapatkan jatah 2 biji sabun mandi life boy dan ditambah sabun cuci colek merek wings.

“Kami biasa mendapatkan jatah sabun mandi 2 biji lifeboy ditambah sabun cuci colek wings”,tutur N. Tangkojo yang biasa dipanggil Ngkai Kele’i. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top