Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Proyek pembangunan jembatan Palu IV dengan anggaran Rp, 320 miliyar hibah Jepang belum juga dimulai.
Hal ini terjadi karena terhambat persoalan tanah yang diklaim masyarakat di kampung Lere Kelurahan Baru Kecamatan Palu Barat Kota Palu provinsi Sulteng.
Padahal jembatan Palu IV itu merupakan akses yang menghubungkan Palu Timur dengan Barat. Selain itu dengan adanya jembatan Palu IV akan melahirkan pertubuhan ekonomi baru bagi masyarakat nelayan dan penjual jajan tradisional di Kampung Lere.
Karena memang sebelum jembatan Palu IV itu luluhlantak akibat Gempa Bumi berkekuatan 7,4 Magnitudo yang disertai Tsunami dan likutfaksi, masyarakat nelayan di Kampung Lere itu ramai berjualan di pinggir laut, termasuk UMKM tumbuh serta penjualan jajan tradisional seperti dange ramai di sepanjang pantai Taman Ria Lere itu.
Menyikapi kondisi itu, Japan International Cooperation (JICA) meminta kepala satuan kerja (Satker) Wilaya I Balai pelaksana jalan nasional (BPJN) di Sulteng Irfan segera mengclearkan urusan tanah tersebut. Sehingga pembangunan jembatan Palu IV dapat segera dimulakan.
“Tadi saya mendapat chat di whatsapp dari JICA, ini bunyi pesannya I think we cannot proceed with PQ until land acquisition agreement is finished <- pls double check with consultant (Saya pikir kita bisa mengecek cek dengan konsultan),”kata Ka Satker Irfan.
Kata Irfan setelah mendapat chat dari pihak JICA, dirinya segera ke Jakarta dan setelah kembali dari Jakarta Minggu depan pihaknya segera memfollow up permintaan JICA tersebut.
“Minggu depan saya follow up, tulis Ka satker wilayah I Irfan menjawab chat deadline-news.com Kamis malam (6/2-2020).
Sementara itu pihak pemerintah Kota Palu bersama dinas terkait, Camat dan Lurah terus mendekati masyarakat untuk mensosialisasikan betapa pentingnya keberadaan jembatan Palu IV untuk akses yang menghubungkan wilayah Palu Barat dengan Palu Timur. Disamping itu akan melahirkan pertumbuhan ekonomi Baru.
Sampai berita ini naik tayang belum ada keterangan resmi dari pemerintah kota Palu terkait kendala lahan untuk pembangunan jembatan Palu IV yang digeser ke hulu sungai palu sekitar 40 meter dari bangunan semula. Sehingga ada kelompok masyarakat Lere yang mengklaim tanahnya dilalui pembangunan jembatan Palu IV itu. ***