Elim Somba : Jangan Tergantung Dengan Tambang

 

 

Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Sumber daya alam (SDA) Sulawesi Tengah (Sulteng) hari ini sangat menjanjikan, terutama bidang pertambangan.

Mulai dari tambang galian C, Nikel, Emas, Biji Besi dan zat senyawa mineral lainnya. Dan Sulteng menjadi salah satu daerah primadona pertambangan di Indonesia.

“Hanya saja sda pertambangan ini akan habis pada masanya. Olehnya perlu mengantisipasi perubahan itu. Sulteng hari ini naik daun, kemiskinan menurun dan pertumbuhan ekonomi meningkat akibat produksi dibidang pertambangan. Hanya kita tidak boleh terkantung pada pertambang itu,”kata Dr.Bunga Elim Somba dalam pemaparannya pada diskusi publik Jumat malam (20/1-2023) di warkop Bang Gopi.

Diskusi publik ini dinisiasi forum kerukunan keluarga Sulawesi Selatan (FKKSS) wilayah Sulteng dengan thema “membangun sinergisitas masyarakat sulsel di Sulteng dengan pemerintah daerah dalam upayah peningkatan kesejahteraan masyarakat.” Dan dipandu oleh Andi Ridwan Bataraguru.

Menurut mantan sisten I Pemptov Sulteng itu, inovasi dengan teknologi kita harus mampu beradaptasi hubungannya dengan masyarakat dan pemerintah.

Ketua Kadin kota Palu, Ir. Gufran Ahmad, yang juga pembicara dalam diskusi itu, menegaskan dunia usaha terkesan diabaikan oleh pemerintah, khususnya pengusaha lokal.

Sehingga pengusaha lokal hanya mengelola uang rece (uang kecil), tapi uang besarnya dibawa keluar.

Ia mencontohkan proyek-proyek nasional pasca bencana, dimana didesain sedemikian rupa sehingga proses tendernya hanya perusahan-perusahaan besar yang lolos tender, karena kwalifikasi dan modalnya besar.

“Sedangkan pengusaha lokal, modalnya terbatas. Olehnya pemerintah harus menjadi regulator, mengatur jangan dilepas, kalau mau pengusaha lokal juga hidup dan bisa bersaing. Paling tidak anggarannya dipecah (dibagi-bagi), sehingga tidak hanya pengusaha besar nasional seperti BUMN yang monopoli,”ujar Gufran.

Sementara itu Direktur Utama PT.Sulteng Mineral Sejahtera (SMS) Akhmad Sumarling,SE menyemangati putra putri daerah Sulteng untuk mengambil peran mengelola sumber daya alam di daerah ini.

“Sulteng berlimpah SDA yang butuh tangan-tangan kita selaku putra daerah untuk bangkit dari mimpi dan memberi kontribusi nyata ikut. Dan kita tidak perlu anti asing yang masuk berinvestasi di daerah ini. Tapi kita bisa berperan dengan membangun kerja sama yang baik sepanjang bisa memberikan dampak positif dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini,”jelas ketua wilayah Kerukunan keluarga turatea Jeneponto (KKTJ) itu.

Hadir dalam diskusi publik itu sebagai narasumber Walikota Palu Hadianto Rasyid,SE, Kadis Perindakop dan Perindustrian Sulteng Richar Djanggola yang diwakili salah satu pejabatnya.

Ketua BPW KKSS Sulteng H.Tjabani Dg Mangeppe, Dr.Idham Khalik, dan sejumlah tokoh masyarakat Sulsel di Palu hadir dalam diskusi publik itu. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top