
PALU, KABAR SELEBES – Pembangunan Cinema XXI di top roof Palu Grand Mall (PGM), terus dipacu. Pembangunan bioskop itu ditandai dengan penanaman tiang pancang pada awal Februari 2015. Tiang pancang itu ditempatkan tidak jauh dari pintu masuk/keluar di parkiran top roof PGM.
Direktur Utama PT. Palu Graha Sejahtera selaku pengelola PGM, Karman Karim, SH mengatakan, pasca deal dengan managemen PT. Nusantara Sejahtera Raya, pengelola Cinema XXI, pihak Cinema XXI langsung mempersiapkan pembangunan bangunan teater.
“Saya juga sempat terkejut, karena saya tidak menyangka pihak manajemen Cinema XXI sangat serius berinvestasi di Palu. Buktinya, pembangunan gedung teaternya langsung diburu,” kata Karman Karim kepada kabarSELEBES.com belum lama ini.
Secara fisik kata Karman Karim, pembangunan gedung bioskop itu sudah mencapai 20 persen. Bangunan itu nantinya akan berdiri tujuh buah teater (Bukan 5 seperti diberitakan sebelumnya). Artinya, jika pengerjaannya secepat ini kata Karman, tujuh teater itu akan segera selesai sebelum akhir tahun 2015.
“Insya Allah sekitar pertengahan tahun (bulan Mei) Cinema XXI sudah bisa di-launching ke masyarakat,” kata Karman.
Sementara itu, Manajemen PT. Nusantara Sejahtera Raya pengelola Cinema XXI telah menyiapkan berbagai langkah untuk mempertahankan tampuk kepemimpinannya di industri bioskop Tanah Air. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1983 ini akan menambah jumlah layarnya dari 758 layar pada saat ini, menjadi 1.000 layar pada tahun 2017. Artinya, selama dua tahun ke depan, Cinema XXI akan menambah 242 layar di Indonesia.
“Setiap tahun, kami membangun minimum 12 hingga 15 bioskop baru. Tahun depan, kami akan fokus buka di luar Jakarta, seperti di existing market kami, antara lain di Solo, Yogyakarta, Palembang, dan Manado. Fokus kami ke depan juga akan membuka cabang di daerah yang belum terjamah layar bioskop, seperti Palu, Gorontalo, Tanjung Pinang, Mataram, Lombok, Singkawang, Padang, dan Papua. Kami ingin masuk sebanyak mungkin,” ucap Catherine Keng, Corporate Secretary Cinema XXI seperti diberitakan marketeers.com.
Catherine melanjutkan, untuk membangun satu layar bioskop, pihaknya mesti menggelontarkan dana Rp 2 miliar. Setengah dari dana itu digunakan untuk membeli alat proyektor. Sedangkan sisanya lagi digunakan untuk membangun interior ruang. Dana itu pun kata Catherine di luar dari biaya lokasi yang biasanya disewa XXI selama kurang lebih 10 tahun. Dari segi teknologi, Cinema XXI juga akan menambah layar dengan sistem audio Dolby Atmos, dari 17 layar saat ini menjadi 100 layar sepanjang tahun 2015.
Hingga Mei tahun ini, Cinema XXI telah tersebar di 145 lokasi bioskop di 33 kota nusantara. Cinema XXI pun mengembangkan empat tipe bioskopnya, yaitu Cinema 21, XXI, The Premiere dan IMAX. Ke depan kata Catherine , bioskop berbendera Cinema 21 akan diubah sepenuhnya menjadi XXI. “Kami perlahan-lahan akan mengubah bioksop lama Cinema 21 menuju XXI. Mungkin dalam satu atau dua tahun ke depan sudah berubah total,” tandasnya.(Abdee/kabarselebes.com)