
DOEL (koranpedoman)-PINRANG-Sulsel-Usia Kabupaten Pinrang baru menginjak 55 tahun. Ibarat manusia, Kabupaten Pinrang baru berada ditarap sangat Dewasa dan mantang. Makanya tidak heran jika banyak prestasi yang telah diraihnya. Adalah dua kali mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari badan pemeriksa keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulsel di Makassar.
Namun begitu, bukan berarti persoalan pembangunan dan pengelolaan keuangan telah usai dan tanpa masalah. Sebut saja, proyek sarana dan prasarana jalan dan jembatan masih banyak yang mengalami kerusakan. Sekalipun memang disadari bahwa anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pinrang tidak mampu membiayainya secara tuntas sekaligus, tapi bertahap. Hanya saja, Bupati Pinrang bersama jajaran teknis terkait mestinya melihat mana program yang mendesak dan sangat dibutuhkan masyarakat.
Sebut saja misalnya jembatan Sungai Salului kandoka, Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang yang separuh terbuat dari kayu besi dan beton. Tiang penyangganya terbuat dari beton, lantai dan dindingnya terbuat dari kayu. Jembatan itu sudah dimakan usia, sehingga kayunya terlihat lapuk. Makanya tidak heran jika lantai dan dindidngnya yang menggunakan bahan baku dari kayu itu sebagian sudah patah, sehingga sudah tidak layak dan dapat membahayakan bagi pengguna jalan dan jembatan yang menghubungkan Desa Benteng Paremba, Sali-Sali dan Suppiran itu. Olehnya diminta kepada pemerintah Kabupaten Pinrang segera melakukan perbaikan jembatan tersebut. Sebab merupakan jembatan satu-satunya yang menjadi jalur transportasi darat masyarakat ke Sawah, anak-anak murid SD 270 ke sekolah dan menuju Kandoka, Rajang Balla, sampai ke Suppirang. Demikian pantau koran Deadline News/koranpedoman.com saat menghadiri perayaan Hut Kabupaten Pinrang ke 55 tahun 19 Februari 2015 yang dipusatkan di halaman Kantor Bupati Pinrang.
Hut Pinrang dimeriahkan dengan pameran batu permata, pameran pembangunan yang melibatkan seluruh SKPD dan masyarakat pencinta baru permata. Gubernur Dr.H.Syahrul Yasin Limpo, SH, MH hadir pada acara HUT Kabupaten Pinrang itu. Dalam sambutannya Syahrul memuji habis masyarakat Pinrang, yang rama, santun, dan ikut berpartisipasi membangun bersama-sama pemerintah. Namun disisi lain Syahrul juga menyinggung soal kekerasan dalam lingkup sekolah. Apalagi di Kabupaten Pinrang tepatnya di SMA Tuppu kecamatan Lembang pernah terjadi pemukulan terhadap siswa. Adalah Darul bersama rekannya pernah menjadi korban penganiayaan dua orang gurunya. Bahkan kedua gurunya itu telah dijatuhi vonis bersalah dengan hukuman percobaan. ***