BKSDA Akan Manfaatkan Waktu Matt Selamatkan Buaya Ban

Sugiarto (deadline-news.com)-Palusulteng- Beberapa waktu yang lalu, Ahli Satwa asal Negara Australia, Matt Wright pernah berada di Kota Palu dengan niat menyelamatkan buaya berkalung ban.

Dalam misi menyelamatkan buaya terlilit ban bekas sepeda motor di muara sungai Palu itu, saat ini Matt datang kembali ke Palu Sulawesi Tengah dengan niat yang sama.

Matt, Tiba di Palu Kamis Sore (27/2-2020). Ia akan tinggal selama beberapa hari saja di Kota Palu sesuai visanya.

Kepala Satuan Tugas Penyelamatan buaya berkalung ban, Haruna Hamma mengungkapkan kedatangan Matt kembali Ke kota ini, untuk melanjutkan penyelamatan buaya yang saat ini menjadi salah satu satwa prioritas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng, dimana sebelumnya Matt pernah datang dan bergabung dengan tim satgas BKSDA Sulteng dalam tugas penyelamatan buaya berkalung ban dan tidak berhasil menangkap dan membebaskan buaya itu.

“Saya bersama tim Satgas akan memanfaatkan waktu Matt Wright di Kota Palu, dimana Matt hanya akan tinggal di sini selama 1 hingga 2 hari kedepan, dengan itu kami akan berusaha bersamanya untuk mencoba membebaskan buaya itu,” ucap Haruna saat konfrensi perss di kantor BKSDA Sulteng, Jum’at (28/02-2020) pagi.

Haruna juga mengakui, kedatangan Matt di Kota Palu tidak ada yang mengetahui, bahkan dari pihak BKSDA tidak ada satupun yang menduga Matt kembali ke kota Palu secepat ini.

“Dengan kedatangan Matt yang akan tinggal beberapa hari disini, kami akan melakukan upaya dimana membebaskan buaya ban itu, dengan cara cara yang sebelumnya telah kami lakukan bersama Matt beberapa waktu lalu,” katanya.

Selain itu, kata Haruna pihak BKSDA bersama Matt Wright saat ini telah mulai melakukan pemantauan dimana tempat buaya tersebut sering muncul, dimana akan melakukan upaya penangkapan di malam hari seperti yang dilakukan beberapa waktu yang lalu.

“Matt mengakui sedikit kesulitan untuk melakukan teknik untuk manangkap buaya itu, karena banyaknya masyarakat yang dianggapnya adalah salah satu faktor yang cukup membuatnya tidak leluasa untuk melakukan penangkapan,” tutup Haruna.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top