Apa Kabar Dugaan Korupsi Agribisnis Peternakan Buol?

 

 

“Bid Humas Polda Terkesan Tertutup, Dikonfirmasi Berkali-Kali Tidak Ada Jawaban”

Apakabar dugaan korupsi proyek agribisnis peternakan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Buol?

Apakah sudah ada perkembangan penyelidikan dugaan korupsi agribisnis peternakan itu di Ditreskrimsus Polda Sulteng?

Kabid Hunas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto melalui kompol Sugeng menjawab konfirmasi deadline-news.com pekan lalu mengatakan masih fokus memeriksa saksi-saksi.

Pekan lalu Prof Marhawati Mappatoba mendapat giliran pemeriksaan selaku ketua tim studi proyek agribisnis peternakan di DPKP Buol itu.

Agribisnis peternakan itu terdapat didalamnya fasilitas mini ranch, kandang pengembalaan peternakan, padang rumput manakan ternak dan pengadaan sapi.

“Dan minggu ini penyidik mengundang beberapa orang saksi untuk dimintai keterangan, termasuk anggota tim studi yang dipimpin Prof Marhawati,”kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol.Didik Supranoto melalui Kompol Sugeng Lestari Kamis (12/1-2023).

Sebelumnya kata Sugeng untuk saksi Prof Marhawati kami sudah lakukan riksa…minggu depan dijadwalkan riksa anggota timnya Prof Marhawati.

Menurut Sugeng sementara masih undang beberapa orang saksi untuk diperiksa, belum dilakukan gelar perkara.

Kompol Sugeng mengatakan penyidik tipikor saat ini fokus atas dua perkara yakni pertama dugaan Tindak Pidana Korupsi pembersihan/penyiapan lahan dan pembangunan kebun hijauan makanan ternak pada kawasan peternakan mini ranch di desa air terang kecamatan Tiloan Kabupaten Buol dengan nilai kontrak Rp, 17.725.000.000.

Terkait hal itu penyidik Tipikor Polda Sulteng telah memeriksa 12 orang saksi.

Kemudian kedua dugaan Tindak Pidana Korupsi pengadaan barang yang diserahkan kepada masyarakat (Pengadaan Ternak Sapi) TA. 2019 dengan Nilai Kontrak Rp. 7.875.144.000.

“Dan saksi yang telah kami periksa untuk sementara berjumlah 24 oran diantaranya Mantan PPK atas nama SUMIATI, kemudian rekanan atas nama JEMMY TODAR serta Kabid Peternakan sudah kami lakukan riksa juga,”kata Sugeng.

Kadis pertanian dan ketahanan pangan Usman Hasan juga telah diperiksa, termasuk beberapa orang PPTK.

Diantaranya mantan PPTK proyek agribisnis peternakan di DPKP Buol Moh.Syarif, S.PT yang dikonfirmasi mengaku sudah diperiksa oleh penyidik Tipikor Polda Sulteng terkait dugaan korupsi proyek agribisnis peternakan.

“Kami telah diperiksa pak,”ujarnya singkat.

Begitupun Hengki Katili mengaku sudah diperiksa bersama Jemmy Todar oleh penyidik Tipikor Polda Sulteng saat melakukan pengembangan penyelidikan di Buol.

Jemmy Todar yang dikonfirmasi di tokonya, tidak bersedia memberikan keterangan, bahkan balik mengancam wartawan.

“Emangnya bapak pikir karena punya media sehingga kebal hukum. Saya akan mempidanakan bapak,”ucapnya dengan nada ancaman.

Kabid peternakan DPKP Buol Sumiati berkali-kali didatangi Sudirman Sija dari deadline-news.com untuk kepentingan konfirmasi selalu menghindar dengan alasan sibuk.

“Maaf ya pak, saya masih sibuk nantilah,”akunya baik dikonfirmasi di kantornya maupun via chat di whatsAppnya.

Sementara itu mantan Bupati Buol dua periode dr.Amiruddin Rauf,S.POg sampai saat ini belum diperiksa.

Sebelumnya telah diberitakan mantan Bupati Buo dr.Amiruddin Rauf yang akrab disapa dr.Rudi itu menjawab deadline-news.com mengaku belum pernah dipanggil penyidil tipikor Polda Sulteng terkait dugaan korupsi proyek agribisnis peternakan (mini ranch) yang sedang diselidiki Tipikor Polda Sulteng.

“Saya belum pernah dipanggil polda berkaitan dengan hal itu. Namun sekedar informasi ketika proyek ini direncanakan kami memanggil semua pihak untuk membicarakannya,”ucap Rudi.

Bahkan kata Rudi ketika pelaksanaan mendapat pendampingan dari pihak kejaksaan. Karena ini proyek strategis daerah.

“Selain itu untuk menjaga kualitas proyek ini melibatkan tim dari perguruan tinggi yang dipimpin Prof Marhawati untuk menyusun perencanaannya,”jelas Rudi.

Ia menerangkan semua program yang dilaksanakan oleh pemda dibahas di DPRD, bahkan mereka ikut mengusulkan kelompok masyarakat penerima bantuan sapi itu.

Kabid Humas Polda Sulteng Didik Supranoto dan Kompol Sugeng Lestari yang dikonfitrmasi berkali-kali untuk perkembangan penyelidikan dugaan korupsi itu, sampai saat ini tidak memberikan jawaban.

Bid Humas terkesan tertutup atas konfirmasi terkait proses perkembang penyelidikan dugaan korupsi agribisnis peternakan itu.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top