Adu Program

Pemilihan kepala daerah secara serentak tak lama lagi. Menurut jadwal nasional, pemilukada secara serentak akan berlangsung pada bulan Desember 2015 mendatang. Namun sejumlah calon pemimpin di daerah yang akan melangsungkan pemilukada sudah mulai saling menjatuhkan, menjelek-jelekkan. Bahkan saling mencari kesalahan satu sama lain. Ironisnya lagi, aparat hukum terkesan ikut dalam permainan para kandidat itu.
Adalah kekurangan dimasa lalu menjadi salah satusenjata pamungkas untuk saling menjegal lawan-lawan politik mereka. Hal ini menunjukkan bahwa para calon pemimpin kita belum dewasa. Rivalitas dalam politik itu hal yang biasa. Tapi jangan sampai saling serang dalam kata-kata atau kalimat, baik tertulis maupun lisan. Apalagi di bulan suci ramadhan ini, mestinya para calon pemimpin di daerah ini saling adu program yang dituangkan dalam visi dan missi nanti. Bukan malah saling mencari-cari kesalahan.
Masyarakat daerah ini sudah cerdas dan lebih tahu memilih pemimpinnya yang baik. Karena pemimpin itu bukan yang datang ke rakyat membawa uang banyak. Tapi pemimpin itu adalah mereka yang mampu melihat kesulitan rakyatnya. Mampu mengangkat derajat rakyatnya dari masa sulit hingga masa lebih baik. Tegasnya pemimpin itu yang mampu mengurus rakyatnya, mensejahterakan rakyatnya dan mengeluarkannya dari kondisi kemiskinan. Paling tidak mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan tidak malakukan tindak pidana korupsi.
Dua mantan Gubernur daerah ini telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi. Adalah Prof.Drs.H.Aminudin Ponulele, MS yang disangka terlibat dugaan korupsi proyek kolam renang. Kemudian HB.Paliudju yang disangka terlibat dugaan korupsi APBD terkait biaya perjalanan dinas, biaya kesehatan dan tunjangan rumah tangga.
Dugaan korupsi dua mantan pemimpin itu seyogyanya menjadi pelajaran berharga bagi pemimpin serakang dan yang akan datang di Sulteng ini. Apalagi Kejaksaan, Kepolisian dan KPK tengah gencar-gencarnya melakukan tindakan tegas bagi pejabat pelaku tindak pidana korupsi. Oleh sebab itu, para calon pemimpin daerah ini mestinya saling mendukung, bukannya saling menjatuhkan. Karena tak seorangpun pemimpin diera sekarang ini yang luput dari kesalahan. Hanya saja, aparat penegak hukum belum menemukan kesalahan mereka. Olehnya diminta para calon pemimpin daerah ini jangan saling menjatuhkan, tapi bersainglah secara sehat dalam visi dan missi. Karena soal kesalahan adalah domain aparat penegak hukum. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top