Warga Kulawi Panik Gunung Sering Longsor

 

“Pemerintah Diminta Dapat Memberikan Perhatian ke desa Lawe yang rawan Longsor”

Nelwan (DN group) SigiSulteng-Warga desa Lawe, kecamatan Pipikoro Kulawi Sigi Sulawesi Tengah dilanda kepanikan dan rasa ketakutan akibat gunung diatas perkampungan mereka sering mengalami longsor, meski belum pernah menimbulkan korban jiwa, namum ratusan hektar lahan pertanian dan pemukiman warga yang terletak kaki bukit itu terancam longsor.

Adrian Roki adalah salah seorang warga desa Lawe kecamatan Pipikoro menjawab deadline news.com/detaknews.id (DN Group), Rabu (20/4-2022), via watsapp menuturkan, tampak telihat ada tiga titik gunung itu yang sesekali mengalami erosi akibat pengikisan air hujan.

Jika pada saat musim penghujan dan intesitas curah hujanya sangat tinggi, otomatis warga panik dan lebih memilih mengusi ke desa tetangga untuk sementara waktu.

Sedangkan upaya antisipasi sejak dini, sudah sering kali dilakukan, karena menghidar dari bahaya longsor yang sewaktu-waktu akan terjadi longsor dan akan menimbun pemukiman warga desa setempat.

Adrian mengaku, dirinya dan juga seluruh warga yang tinggal di kaki gunung yang juga rawan dan berpotensi terjadi bencana longsor itu, merasa tidak nyaman tinggal di kampunya.

“Sebab, rasa kekhawatiran itu lambat laun akan dialami, hal itulah yang kami takutkan,”terangnya.

Untuk itu sambung dia, dirinya mewakili seluruh warga masyarakat desa Lawe/Pipikoro, mengharapkan, agar kiranya pemerintah dapat berkesempatan meninjau desa Lawe dan sekaligus melihat langsung keberadaan gunung dimana suatu saat dapat berpotensi menimbulkan bencana longsor itu.

Dan mohon dicarikan solusinya bagaimana caranya, sehingga gunung tersebut tidak lagi rawan dengan bencana longsor.

“Supaya membuat warga desa setempat merasa aman dan tidak lagi diliputi kecemasan juga ketakutannyang berlebihan, “pintanya.

Hal yang terpenting bagi dirinya juga warga desa Lawe khususnya, sudilah kiranya agar pemerintah juga perduli dengan lingkungan hidup demi keselamatan jiwa para warga desa yang tinggal di tempat terpencil atau di polosok nun jauh di diujung selatan gunung Kulawi/Sigi itu.

“Harapan kami selaku warga desa yang jauh dari jangkauan ibu kota kabupaten Sigi, dirinya meminta kepada pemerintah menambah pelebaran ruas jalan, yang mana akses jalan lintas ke desa itu, masih sangat sempit, ukuran lebarnya kurang lebih 1 meter,”tuturnya.

Ruas jalan juga berkelok-kelok di atas gunung untuk bisa menebus ke desa Lawe yang terpencil, ketika di musim penghujan tiba, akses jalan itu sering kali tertimbun longsor.

Hanya warag bergotong royong dan bahu membahu jika terjadi lonhsor menimbun jalan desa. Mereka bersama-sama membersihkan sisa-sisa tumpukan tanah dan pepohonan terkadang banyak yang tumbang di akibatkan oleh longsor itu.

“Olehnya diminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Sigi maupun Provinsi Sulteng supaya merespon aspirasi ini,” ujarnya.

“Kami sangat berharap, seyogyanya pemerintah dapat mendengar aspirasi warga desa Lawe/Pipikoro/Kulawi. Kami minta pemeribtah ada perhatian ke desa kami ini, guna mencarikan solusi yang tepat untuk perbaikan lingkungan dari lereng sampi tebing gunung di sekitar desa yang berpotensi rawan terjadi longsor itu, “harapnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top