Temanku punya kawan dan kawannya punya teman menjadi petinggi di salah satu partai politik.
Karena diduga kawan temanku punya kawan itu tercium melakukan pelanggaran dengan “menjual” nama besar partainya, memungut upeti ke daerah-daerah.
Bahkan ke wilayah diluar garis partai politiknya, sebut saja wilayah pertambangan dan intervensi kebijakan-kebijakan di daerah, sehingga miliyaran rupiah masuk ke rekening pribadinya atau rekening kawanku punya teman.
Bukan itu saja tapi soal penegakkan hukum, termasuk para kontraktor dan pejabat bermasalah dapat diselamatkannya dengan cara mengintervensi pemangku jabatan yang berkaitan dengan hukum.
Mungkin karena sudah pembagiannya tidak adil dan merata, temanku punya kawan itu dilengserkan dari kepengurusan partai politiknya.
Padahal kawanku punya kawan itu sangat dipercaya dan diakui kepiawainnya oleh sang ketua umum partai itu.
Sejumlah jabatan mentereng pernah didudukinya, berkat partainya temanku punya kawan itu. Namun belakangan kawan temanku punya kawan itu berkhianat.
Pengkhiatan politik itu tentu ada alasan tersendiri dari temanku punya kawan itu. Tapi sepanjang sejarah perpolitikan khususnya di Indonesia berkhianat dalam dunia politik hal biasa.
Sebab politik itu soal selera dan kepentingan. Kalau teman kawanku bilang selagi tidak menguntungkan pribadi, kelompok dan keluarga untuk apa bertahan dalam satu partai politik.
Karena kata teman kawanku punya teman politik itu soal kepentingan.
Artinya jika partai politiknya saja bisa dikhianatinya, padahal sudah membesarkannya dan mengangkatnya dari pece-pece (bahasa palu), kata temannya kawanku punya teman, apalagi rakyat.
Makanya jangan heran jika ada politisi yang gemar berjanji dan pindah-pindah partai politik, sekalipun tidak semua politisi begitu.
Yang pastinya Ilmu politik adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang kekuasaan, politik, pemerintahan, dan kebijakan publik.
Secara lebih spesifik, ilmu politik mengkaji bagaimana sistem politik beroperasi, bagaimana kebijakan dibuat dan diterapkan, bagaimana perilaku politik mempengaruhi masyarakat, dan bagaimana hubungan kekuasaan terjadi di berbagai level.
Kekuasaan:
Ilmu politik menyelidiki berbagai bentuk kekuasaan, baik formal maupun informal, dan bagaimana kekuasaan tersebut digunakan dalam sistem politik.
Politik:
Ilmu politik mempelajari proses politik, seperti pemilihan umum, negosiasi, dan konflik, serta bagaimana proses-proses ini membentuk kebijakan publik.
Pemerintahan:
Ilmu politik menganalisis sistem pemerintahan, lembaga-lembaga politik, dan bagaimana mereka beroperasi di berbagai tingkat, dari lokal hingga internasional.
Kebijakan Publik:
Ilmu politik mengkaji proses pembuatan dan implementasi kebijakan, serta dampaknya terhadap masyarakat dan berbagai kelompok kepentingan.
Dalam ilmu politik, kita dapat mempelajari:
Teori Politik:
Berbagai teori politik, seperti demokrasi, komunisme, sosialisme, dan kapitalisme, serta bagaimana teori-teori ini mempengaruhi tindakan dan kebijakan politik.
Hubungan Internasional:
Bagaimana negara-negara berinteraksi satu sama lain, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial.
Perilaku Politik:
Bagaimana individu dan kelompok berperilaku dalam sistem politik, misalnya perilaku pemilih, partisipasi politik, dan gerakan sosial.
Kebijakan Publik:
Bagaimana kebijakan dibuat, diterapkan, dan dievaluasi, serta dampaknya terhadap masyarakat.
Contoh-contoh penerapan ilmu politik:
Analisis Pemilu:
Mempelajari hasil pemilu, perilaku pemilih, dan dampaknya terhadap pemerintahan.
Penelitian Kebijakan:
Mengevaluasi efektivitas kebijakan publik, misalnya kebijakan kesehatan atau kebijakan lingkungan.
Diplomasi:
Melakukan negosiasi dan komunikasi antara negara-negara untuk menyelesaikan konflik atau mencapai kesepakatan.
Penyuluhan Politik:
Mengedukasi masyarakat tentang politik, hak-hak politik, dan pentingnya partisipasi politik.
Implikasi dan manfaat:
Peningkatan pemahaman politik:
Ilmu politik membantu kita memahami dinamika politik dan bagaimana politik mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.
Peningkatan partisipasi politik:
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang politik, kita dapat berpartisipasi secara aktif dan efektif dalam proses politik.
Penyelesaian masalah politik:
Ilmu politik memberikan alat dan pengetahuan untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah politik, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional (sumber google.com).
Kalau belajar dari ilmu politik maka politik itu sesungguhnya baik dan mulia, hanya saja terkadang praktisi politik yang menyalahgunakan politiknya, makanya terjadi pengkhianatan politik terhadap partai politik itu sendiri. ***