Pengelolaan Potensi Wisata Teluk Palu Perlu Dimaksimalkan

Agung S (deadline-news.com)-Palusulteng – Potensi wisata di Kota Palu cukup menjanjikan untuk menarik wisatawan. Salah satu primadonanya, yakni Pantai Teluk Palu. Sayang potensi yang ada ini belum dikelola secara maksimal, untuk menarik wisatawan asing datang berkunjung.

Teluk dengan panjang garis pantai kurang lebih sekitar 30 kilometer ini, dapat menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Pemandangan yang ada itu pun, ditunjang oleh view pegunungan yang mengelilingi Kota Palu. Namun sayangnya, beberapa titik yang menjadi “jualan” pihak pemerintah daerah, terlihat kurang terawat.

Sebut saja pantai Taman Ria, yang seharusnya bisa dilihat ketika orang melintas sepanjang Jalan Cumi-Cumi tertutup oleh sejumlah café-café. Sejumlah café ini, nampak dibangun tidak teratur, dan malah mengganggu mata untuk memandang indahnya laut Teluk Palu. Begitu juga di lokasi pantai Talise tepatnya di Anjungan Nusantara, masih nampak sampah berserakan.

Begitu juga adanya kampung kaili, yang masih satu kesatuan dengan destinasi Teluk Palu, mulai tidak terawat. Beberapa sokii-soki atau pondok yang disiapkan untuk pedagang kuliner juga mulai tidak terurus lagi.

Belum lagi di sejumlah titik terdapat reklamasi atau penimbunan laut, oleh sejumlah perusahaan yang tidak dilanjutkan, sehingga membuat pantai yang ada tidak alami lagi. Otang, salah seorang warga Kota Palu yang kerap berkunjung ke pantai Teluk Palu, mengungkapkan, bahwa adanya reklamasi tersebut, memang sangat mengganggu keindahan. Sebab, kealamian pantai Teluk Palu telah berkurang akibat adanya reklamasi. “Orang dari luar mau berkunjung kan pasti lihat alaminya pantai ini, kalau sudah ada reklamasi begitu kan jadi tidak enak dilihat,” terang warga Kelurahan Silae ini, ditemui Minggu (6/5/2018).

Dia juga mengungkapkan, bahwa kebersihan pantai Teluk Palu, juga belum terjaga dengan baik. Terbukti, dengan banyaknya sampah yang ada di pinggir pantai. Khusus para pedagang makanan khas yang ada saat ini, dia berharap pemerintah mau membuatkan tempat yang layak namun tetap teratur.
“Tentu memang ini tidak harus kita serahkan seluruhnya ke pemerintah, ada juga peran masyarakat bagaimana menjaga pantai ini agar tetap bersih dan alami agar menarik wisatawan dari luar Kota Palu,” jelasnya.

Sementara itu Praktisi Pariwisata Sulawesi Tengah, I Ketut Winaya SSos MSi mengakui, usaha wisata di Kota Palu mengalami kelesuhan. Padahal Palu sendiri, memiliki potensi yang cukup banyak di bidang pariwisata. “Hampir 90 persen tamu saya warga Negara asing, mereka menyebut bahwa Kota Palu ini very very beautiful. Artinya apa? Orang luar saja mengakui potensi yang kita miliki,” kata Ketut.

Namun memang kata dia, potensi wisata Kota Palu, seperti pantai Teluk Palu belum dikelola secara maksimal. Saat ini kata dia, upaya memajukan pariwisata di Kota Palu, hanya fokus bagaimana menjual, tanpa memikirkan, bagaimana caranya memberikan kesan kepada wisatawan, agar bisa kembali lagi.
“Kalau hanya menjual, berarti bukan jasa, tapi jual barang. Harusnya ada kenangan yang diberikan kepada wisatawan sehingga besok dia datang lagi dan merasa bahwa temoat ini seperti rumahnya sendiri,” terangnya

Potensi alam yang indah sudah dimiliki Kota Palu, namun kata dia harus tetap dikelola dengan baik dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada para wisatawan. Salah satunya, menjadikan kawasan pantai Teluk Palu menjadi kawasan yang bersih bebas dari sampah. Dia pun berpendapat, bahwa bila ingin pantai Teluk Palu dikenal oleh wisatawan, memang harus memiliki konsep tersendiri.

“Terserah, konsepnya apakah tradisional, itu berarti sepanjang pantai harus ada nuansa tradisional. Atau kah modern, tapi tanpa mengenyampingkan konservasi alam artinya tidak melakukan aktifitas reklamasi,” tegas Ketut, yang juga salah satu Tim Penilai Kelompok Sadar Wisata.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Palu, Goenawan SSTP, mengungkapkan, khusus tahun ini pihak Pemerintah Kota Palu masih fokus mengembangkan sejumlah tempat di wilayah pegunungan. Khusus penataan pantai Teluk Palu, pihaknya sudah memberikan nuansa untuk menambah daya tarik.

Disinggung terkait tidak terurusnya lagi kampung kaili, Goenawan mengatakan, bakal kembali membangun kampung kaili untuk benar-benar menjual makanan khas. Pihak Pemerintah Kota Palu pun bakal bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mendesain kembali pantai Teluk Palu. Untuk wisatawan sendiri yang masuk ke Kota Palu, dia mengaku ada peningkatan. Meski demikian, dirinya tidak mengingat data pasti jumlah wisatawan. “Saya kebetulan tidak di kantor, datanya ada di kantor,” pungkas Goenawan. (dikutip di Pesonasultengblogspot.com).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top