Pemuda Indonesia di Australia Akan Disiram Air Keras

Sydney (koranpedoman)-Dampak pelaksanaan eksekusi mati terhadap dua gembong Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, ternyata masih berlanjut.

Kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Sydney pada Selasa sore waktu setempat menerima sebuah surat kaleng berisi ancaman upaya balas dendam terhadap warga Indonesia karena telah mengeksekusi Chan dan Sukumaran.

Laman Australia Plus, Rabu, 20 Mei 2015, melansir, surat tersebut dikirim tanpa dilengkapi alamat dan identitas pengirimnya.

“Negara Anda telah membunuh Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dengan cara yang barbar. Jadi, sekarang tiga orang pemuda Indonesia yang tinggal di kompleks Kensington, masing-masing akan menerima siraman satu cangkir air keras di wajahnya dan akan kita lihat bagaimana keluarga mereka (perasaan) seperti memiliki mayat hidup,” tulis si pengirim dalam surat itu.

Menurut sumber di KJRI Sydney, lantaran ancaman di dalam surat ditujukan secara spesifik kepada warga Indonesia, maka pihak KJRI langsung melaporkan surat kaleng itu ke kepolisian setempat.

“Kami biasa menerima surat kaleng bernada protes kepada Pemerintah Indonesia. Tetapi, karena surat kaleng yang satu ini berisi ancaman yang ditujukan langsung kepada warga Indonesia, apalagi bentuk ancamannya juga sangat spesifik, maka kami memutuskan melaporkan ini ke kepolisian Sydney,” ujar sumber itu,

Kepolisian Sydney merespons cepat laporan itu dan langsung memeriksa surat kaleng itu. Polisi juga telah melakukan langkah-langkah pengamanan dengan berpatroli di sekitar kantor KJRI dan kawasan Kensington yang memang banyak terdapat komunitas warga Indonesia.

Sementara itu, KJRI Sydney telah menerbitkan imbauan bagi warga Indonesia yang bermukim di sana. Mereka diminta untuk waspada dan berhati-hati dan melaporkan jika menerima ancaman dan hal-hal yang mencurigakan.

“Kami meminta warga untuk melakukan koordinasi dengan sesama warga Indonesia lainnya di Sydney, tetap waspada dan hati-hati,” tulis KJRI Sydney.

Konsul Jenderal RI di Sydney, Yayan Mulyana, meminta agar semua masyarakat Indonesia di wilayah kerja tetap tenang dan waspada serta tetap melakukan aktivitas keseharian.

“Bagi para pelajar agar tetap fokus pada studinya. Jika terjadi sesuatu, bisa menghubungi nomor hotlines KJRI Sydney di nomor kontak (+614) 6722 7487,” kata Yayan melalui pesan pendek yang diterima VIVA.co.id.

Ancaman serupa juga pernah dialami KJRI Sydney tanggal 3 Maret lalu. Saat itu, ditemukan ceceran cairan berwarna merah di depan Gedung KJRI Sydney.

Cairan itu ternyata berasal dari balon yang dilemparkan oleh seorang wanita misterius. Terkait ancaman berupa surat kaleng, KJRI Sydney memang sering menerima surat kaleng berisi protes. Tetapi, jumlahnya tidak sebanyak surat yang ditujukan untuk KBRI di Canberra atau Melbourne.

Surat semacam itu sebenarnya sudah berkurang jumlahnya dalam satu pekan terakhir. Terutama, usai Chan dan Sukumaran dimakamkan tanggal 8 dan 9 Mei lalu di Sydney. (sumber viva.co.id).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top