“Mendagri Memberikan Lampu Hinjau Mengganti Kepala OPD”

Kalau tak ada aral melintang, kepala daerah terpilih hasil pemilihan umum kepala daerah serentak 27 November 2024, telah dijadwalkan dilantik pada Kamis 20 Februari 2025.
Masyarakat sudah tidak sabar menanti pelantikan 481 pasangan kepala daerah itu oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Sebanyak 481 pasangan kepala daerah yang akan dilantik Presiden Prabowo Subianto itu, 12 diantaranya bersal dari Sulawesi Tengah dari 14 daerah yang melaksanakan Pemilukada 27 November 2024.
Diantaranya Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Dr.Anwar Hafid, M.Si – dr.Reny A Lamadjido, kemudian Walikota Palu Haduanto Rasyid,SE – Imelda Liliana Muhidin, SE.
Sedangkan pasangan 10 bupati lainnya yakni, Donggala, Buol, Poso, Morowali, Morut, Tono Una-Una, Benggai Kepulauan, Banggai Laut, Tolitoli dan Buol. Sementara dua daerah lagi yakni Banggai dan Parigi Moutong masih tertunda, karena masih dalam proses sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).
481 pasangan kepala daerah terpilih yang akan dilantik itu mulai dari Gubernur – Wakil Gubernur, Bupati – Wakil Bupati, Wali Kota – Wakil Wali Kota se Indonesia.
Pasangan kepala daerah terpilih itu, sudah teruji baik disaat pemilihan maupun di Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga sudah sangat layak dan pantas dikukuhkan menjadi pasangan kepala daerah pemenang dan terpilih oleh masyarakat mayoritas.
Menariknya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan lampu hijau bagi kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2024 untuk mengganti pejabat di lingkungan pemerintahan yang mereka pimpin usai dilantik.
Hal ini disampaikan Mendagri Tito dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1-2025).
“Bagi daerah-daerah yang sudah terlanjur (melakukan pergantian pejabat oleh kepala daerah sebelumnya), nanti ada pejabat baru dan mereka akan mengubah maupun mengganti, otomatis kami akan izinkan,” ujar Tito Karnavian. (Dikutip di Arosukapost.com).
Kepala OPD yang perlu diganti itu adalah yang tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik, sudah lama di OPD tersebut, tidak sesuai keilmuannya bagi OPD Teknis seperti Dikbud, PU Binama Marga, Kelautan dan Perikanan, Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air, BEPPEDA, ESDM dan sejumlah OPD lainnya yang tidak dapat bersinergi dengan program Kepala daerah terpilih.
Ada 3 program unggulan atau utama yang harus segera direalisasikan setelah dilantik.
Ke 3 program unggulan Sulteng Nambaso = Besar itu yakni :
1. Pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu yakni hanya dengan kartu tanda pendudul (KTP) masyarakat dilayani ketika berobat dimanapun dan tanpa dipungut biaya.
Hanya dengan KTP masyarakat dilayani berobat ini merupakan pengganti BPJS kesehatan. Sebab BPJS ini tidak efektif menjamin masyarakat dapat dilayani ketika berobat.
Bahkan saat menunggak bayar BPJS 1 kali, masyarakat sudah tidak dilayani berobat di rumah sakit manapun. Nah olehnya dengan program hanya dengan KTP dapat berobat, pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Anwar – Reny membayar seluruh biaya saat masyarakatnya berobat.
“Jadi tidak perlu lagi masyarakat membayar setiap bulan iuran BPJS, tapi biaya berobat sudah ditanggung pemerintah daerah Sulteng. Karena hanya saat sakit dikenakan biaya, beda dengan BPJS sakit tidak sakit bayar iuran,”kata Anwar – Reny dalam kampanyenya dihadapan ribuan warga ketika itu disejumlah titik.
Pelayanan kesehatan hanya dengan KTP ala Anwar – Reny ini sudah sangat ditunggu-tunggu masyarakat khususnya yang tidak mampu.
Menyikapi program berobat hanya dengan KTP ini Direktur RSUD Undata drg.Herry Muliyadi, M.Kes sudah diperintahkan Wagub Reny menyiapkan segala sesuatunya agar segera melayani masyarakat khususnya yang kurang mampu.
Soal kesehatan ini sangat penting. Sebab jika “masyarakat sehat, negara/daerah kuat”.
Kemudian yang ke 2. Pendidikan gratis di Sulteng dimana anak miskin bisa sekolah (Sulteng NAMBASO).
Program Sulteng NAMBASO ini Gubernur dan Wagub Anwar – Reny bercita-cita setiap keluarga miskin atau kurang mampun anak-anaknya bisa sekolah dari SD hingga ke perguruan tinggi yakni satu rumah satu serjana. Dan tidak ada lagi anak-anak di Sulteng ini putus selolah hanya karena keterbatasan biaya.
Sebab dengan pendidikan yang baik, kwalitas sumber daya manusia (SDM) bagi masyarakat sulteng juga makin baik lagi, sehingga berfikiran maju, berkembang bersama-sama pemerintah membangun negeri.
Adalah pembukaan, perbaikan dan peningkatan kwalitas infrastruktur jalan dan jembatan yang menjadi program unggulan ke 3.
Program perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan ini, tidak kalah pentingnya. Sebab ini merupakan akses yang menghubungkan daerah satu ke daerah yang lainnya.
Selain itu untuk memudahkan masyarakat memasarkan hasil-hasil buminya ke pasar atau ke kota. Salah satu daerah Sulteng yang terkesan terisolir adalah Kecamatan Rio Pakava.
Mengapa karena tidak adanya akses jalan dan jembatan yang memadai dari ibu kota Donggala ke kecamatan di batas Sulteng dengan Sulbar itu.
“Bayangkan untuk menuju dan menjangkau daerah Rio Pakava ini, harus memutar ke wilayah Sulbar tepatnya kebupaten pasangkayu, sehingga hal ini sangat menyulitkan masyarakat di daerah ini masuk ke ibu kota Donggala maupun kota Palu.
Olehnya perlu pembukaan jalan dari Banawa ke Rio Pakava, agar memudahkan akses masyarakat ke Donggala dan tidak lagi harus berjalan memutar ke Pasangkayu Sulbar”.
Ketiga program unggulan gubernur dan Wagub Anwar – Reny ini sangat dinanti-nanti masyarakat segera direalisasikan.
Adapun 6 program lainnya dari 9 program dalan visi dan missi Anwar – Reny mungkin akan dilaksanakan secara bertahap setiap tahunnya.
Akhirnya selamat dan sukses kepada bapak/ibu Anwar – Reny nahkoda Sulteng harapan baru. Mari dukung, berimasukan, kritisi dan awasi jika dalam perjalanannya memimpin Sulteng ada yang kurang pas. ***