Masykur Hadiri Panen Pertanian Alami

Bang Doel (deadline-news.com)-Sigi-Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sulteng menghadiri panen pertanian alami di Desa Pombewe Kec Sigi Biromaru Sabtu (11/2/2017).

Kehadiran Masykur di lokasi panen ini sekaligus untuk menyaksikan langsung proses panen di lahan sawah seluas 0,5 hektar yang dikelola oleh Kelompok Tani Belota Singgani Desa Pombewe. Kelompok Tani Belota Singgani salah satu kelompok tani di Kab. Sigi yang sedang giat-giatnya mengkampanyekan pola pertanian alami.

Semangat mereka adalah rakyat harus makan makanan sehat. Semangat ini yang patut di apresiasi dan disupport oleh pemangku kepentingan. Ditengah masih kuatnya dominasi dan pengaruh sistem pertanian konvensional yang bersandar pada bahan kimiawi, pupuk anorganik dan obat-obatan.

Ditemui di sela-sela panen, Masykur menyampaikan rasa syukur atas panen padi alami yang berhasil dilakukan oleh petani kita. Karena biar bagaimana pun tantangan yang dihadapi petani yang mengusahakan pola pertanian seperti ini sangat berat. Sebab, hal ini belum dianggap sebagai sebuah kebutuhan usaha yang menjanjikan, dibandingkan pertanian konvensional yang umum dilakukan oleh mayoritas petani, sekedar mengejar produksi.

Masykur menyebutkan, pertanian adalah ibu peradaban masyarakat agraris. Tetapi dalam sejarahnya introduksi bahan kimia terhadap peningkatan produksi pertanian telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius.

“Pertanian alami adalah gerakan restorasi peradaban pertanian. Memulihkan dan menyelaraskan hubungan manusia dengan alam,” ujarnya.

Lebih lanjut Masykur menguraikan, sejatinya pertanian alami memang tidak sekedar mengejar produksi, tidak hanya bertujuan meraih keuntungan material, tetapi diharapkan di dalam kehidupan pelakunya ada perilaku yang alami yang menjalin hubungan selaras dengan lingkungan sekitar.

“jika ingin jujur, disaat hampir semua produk bahan kebutuhan pangan mengandung zat kimia seperti makanan dan minuman, produk alami menjadi alternative pilihan karena menghasilkan pangan yang sehat, struktur tanah menjadi lebih subur dan lebih ekonomis dalam jangka panjang. Selain itu, makanan yang dihasilkan tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan” sebut, Masykur.

Sementara menurut Ucok, anggota Belota Singgani, jika dibandingkan dengan padi yang ditanam secara konvensional, padi yang dikelola dengan sistem alami ini jauh lebih bagus. Misalnya disoal hama, padi alami ini jarang sekali diserang tikus. Seperti yang kami tanam ini.

“Biasanya jika sudah mulai berisi maka hama tikus banyak menyerang, tapi padi yang kami tanam sama sekali tidak diserang tikus”, kata Ucok.

Merespon hal tersebut, Masykur berharap ada dukungan pemerintah daerah terhadap kelompok tani yang sedang giat-giatnya mendorong pertanian alami. Di beberapa Kabupaten seperti Sigi, Donggala, Banggai, Toli Toli, Poso dan daerah lainnya sudah terlihat hasilnya. Tinggal support dan dukungan kebijakan Pemda Provinsi dan kabupaten dinantikan, termasuk ke tersediaan lahan yang masih jadi masalah pokok bagi petani pertanian alami, tutup Masykur. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top