Duet bernyanyi Rusdy Mastura alias Cudy bersama Longki Djanggola (Cudy – Longki) dengan lagu “Jangan Sampai Tiga Kali” menunjukkan kemesraan kembali dua tokoh Sulteng itu.
Kemesraan dua tokoh Sulawesi Tengah Cudy dengan Longki di musyawarah rakyat (Musra) Indonesia XXII di Palu Sulwesi Tengah itu menjadi magnet tersendiri bagi pendukung Prabowo Subianto.

Bagaimana tidak selama beberapa tahun terakhir kedua tokoh ini selalu menjadi rival dalam kontestasi politik baik nasional maupun lokal.
Pada Pilres 2019 misalnya, Cudy berada pada partai pengusung dan pendukung Joko Widodo dua periode yakni Nasdem.

Begitupun pada Pilgub Sulteng Cudy diusung Partai Nasdem, Demokrat, PAN, PKB, dan beberapa partai lainnya.
Sedangkan Longki selalu menjadi rival politik Cudy, sebab Longki mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2014-2019-2019-2014.

Begitupun pada Pilgub Sulteng partai yang diketuai Longki yakni Partai Gerindra mengusung Hidayat Lamakarate – Bartholomeos Tandigala.
Walau sebetulnya Cudy memuji kehebatan Prabowo baik dari sisi keberanian, tegas, berwibawa dan negarawan.

“Prabowo itu pemimpin yang berani, tegas, berwibawa dan negarawan sehingga sangat layak dan pantas menggantikan Presiden Jokowi,”tegas Cudy.
Pernyataan Cudy itu spontan saja mendapat aplaus meriah dan teriakan dari peserta Musra Indonesia XXII di Palu yang mencapai ratusan orang itu.
Musra XXII itu memang nama Probowo yang dominan. Bahkan spanduk yang ada dalam ruangan hanya foto Prabowo.

Sepertinya memang nama Prabowo dibungkus Musra XXII itu. Walaupun ada nama lain seperti Ganjar Pranowo, Airlangga dan Anies Rasyid Baswedan.
Koordinator daerah (Korda) Musra Ronny Tanusaputra mengatakan pelaksanaan Musra sesuai dengan harapan Ir. Joko Widodo yang mengaharapkan adanya aspirasi dari akar rumpun dan hal ini merupakan Demokrasi yang benar – benar mendengarkan, melihat dan merasakan dan menyalurkan aspirasi masyarakat sehingga semua relawan yang mencintai Joko Widodo harus dapat mengawal Jalan Lurus Tersebut.
“Rakyat Indonesia menginginkan sosok pemimpin yang dicintai rakyat seperti figur Joko Widodo. Sehingga musra relawan Joko Widodo adalah Instrumen berdemokrasi secara lurus dan Konsekwen, bahwa kedaulatan ada di tangan Rakyat,”ujar Ronny.
Menurutnya musra berkeinginan melahirkan pemimpin dari aspirasi masyarakat dari sabang sampai merauke dan dari miangas sampai pulau Rote dengan bersatu menjaga NKRI. ***