Kelompok Teroris Santoso Masih Melawan, Baku Tembak, Satu Tewas

PALU (Deadline News/koranpedoman.com)–Matinya gembong teroris Santoso tak membuat anggota kelompoknya menyerah. Buntinya, Satgas Tinombala kembali terlibat kontak tembak dengan sisa-sisa kelompok atau anak buah Santoso, Kamis (10/11/2016).
Satu orang dari kelompok yang kini dipimpin oleh Ali Kalora tersebut, dikabarkan meninggal dunia dalam kontak tembak. Informasi yang dihimpun Radar Sulteng (Jawa Pos Group) menyebutkan, kontak tembak terjadi sekitar pukul 14.50 wita, dikutif di Pojoksulsel.com Kamis (10/11) kemarin.
Bermula dari anggota Satgas Tinombala yang melakukan patroli di sekitar Dusun Air Teh, Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parimo, melihat sekelompok orang tidak dikenal (OTK) yang diduga kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Saat didekati, kontak tembak pun pecah di sekitar sungai Air Teh.
Akibatnya satu OTK berhasil dilumpuhkan. Sementara beberapa orang lainnya melarikan diri. Di sekitar jenazah OTK, yang belum dikenali identitasnya tersebut, petugas tidak menemukan senjata api, yang diduga telah dibawa rekan almarhum. Hanya satu buah magazen serta bom lontong yang berhasil diamankan.
Pascakontak tembak, beberapa kelompok pasukan Satgas Tinombala langsung naik ke sekitar lokasi kontak tembak, guna menutup akses para OTK lain, yang berhasil melarikan diri. Sementara itu, informasi lain menyebutkan, jenazah OTK yang berhasil dilumpuhkan tersebut masih berada di wilayah pegunungan.
Evakuasi sendiri sulit dilakukan, selain karena medan yang berat juga kondisi hujan yang mengguyur sekitar lokasi tersebut. “Sulit untuk evakuasi malam ini. Jalur Salubanga, tidak bisa dilalui jika hujan lebat begini,” sebut sumber.
Di Dusun Air Teh, Desa Salumbanga sendiri, telah stand by tiga unit mobil jenis jip yang diduga akan ikut melakukan evakuasi terhadap jenazah bersama tim pendukung.
Proses evakuasi sendiri diperkirakan baru akan dilakukan pagi ini. Meski masih masuk wilayah Dusun Air Teh, namun jarak ke lokasi kontak tembak ini memakan waktu yang cukup panjang. Sementara itu, Juru Bicara Operasi Tinombala, AKBP Hari Suprapto dihubungi tadi malam, membenarkan adanya kontak tembak tersebut.
Dia juga mengakui, bahwa tim pendukung yang terdiri dari tim evakuasi maupun identifikasi sudah diberangkatkan menuju lokasi kontak tembak. “Informasi awal memang seperti itu, kami juga belum mendapat info lanjutan karena anggota di atas (gunung) masih kesulitan sinyal untuk laporkan perkembangan,” ungkap Hari.
Terkait identitas OTK sendiri Hari juga belum mau menyebutkan, sebab belum dilakukan identifikasi dan pencocokan dengan foto-foto para DPO. Namun informasi yang beredar jenazah tersebut, sepintas mirip deng wajah DPO bernama Nae alias Galuh asal Bima, NTB. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top