
Kabupaten Buol salah satu daerah di Sulawesi Tengah yang memiliki potensi emas yang diburu pengusaha tambang “ilegal”.

Bagaimana tidak, desa bodi kecamatan Paleleh ini mengandung potensi kekayaan alam dibidang pertambangan baik emas maupun bebatuan (galian C).
Menurut informasi yang dihimpun deadline-news.com group detaknews.id di Buol, sudah silih berganti pengusaha pertambangan emas tanpa izin (Peti) yang masuk ke lokasi di bodi itu.
Namun mereka tidak bertahan lama, paling lama 3 sampai 5 bulan beroperasi. Karena mereka tidak mengantongi izin.
Kemudian ada janji-janji ke masyarakat desa bodi yang mereka tidak penuhi. Sehingga masyarakat memprotes dan tidak lagi mau memberi kesempatan para pelaku peti itu.
Sekalipun mendapat bekingan dari oknum aparat kepolisian.
Baru-baru ini Peti di desa bodi digerebek Polres Buol dan alat beratnya diturunkan keluar dari areal peti itu.
Peti di desa bodi yang baru-baru ini diduga dikelola oleh Jais warga asal bau-bau Sulawesi Tenggara dengan menggunakan alat berat (Albert) merek Hitachi.
Albert itu diduga milik seorang pengusaha dan ketua partai di buol bernama Riyan. Bukan itu saja tapi diduga peti di bodi itu melibatkan oknum aparat hukum (APH) berpangkat Iptu sebagai beking.
“Assalamualaikum, ada 1 unit lg alat berat eksavator di peti Desa Bodi Bosque, infonya ada keterlibatan APH didlmnya,????. 1 unit alat berat eksavator merek Hitachi pemiliknya diduga Riyan Toko Delapan Tuju, penyewanya an. Jais asal Bau bau Sulawesi tenggara sudah 6 hari melakukan kegiatan peti di kawasan Desa Bodi????,” demikian informasi yang diperoleh dari salah seorang masyarakat Buol via chat di aplikasi whatsAppnya Sejak Jumat (2/6-2023) lalu.
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) wilayah Buol Abram yang dikonfirmasi via chat di whatsAppnya pada hari Sabtu (3/6-2023), mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak Gakkum dengan Kabid 2 Dinas Kehutanan.
“Baik pak tks infox, sy sdh komunikasikan dgn teman2 gakkum n kabid 2 di dishut 4 hari yg lalu. ????,” tulis Abram menjawab konfirmasi deadline-news.com group detaknews.id
Disinggung soal apakah kenal pemilik albert yang diduga bernama Riyan, Abram mengatakan kalau nama itu pasti dikenal pak.
“krn sy juga sdh lama di buol, tp utk ketemu bertatap muka langsung tdk pernah. Ortux pemilik toko 87 di Buol pak,” ujar Abram.
Ditanya apa benar pemilik alat itu bernama Riyan? Jawab Abram melalui chat whatsappnya, Iya, begitu info yang saya dapatkan dari anggota saya pak????.
Kasi Balai Gakkum yang dikonfirmasi via chat di whatsAppnya mengaku belum tahu informasi dugaan adanya peti di desa bodi menggunakan albert.
“Belum saudaraku,” tulis Subagyo kasi balai gakkum wilayah sulawesi tengah dan tenggara via aplikasi chat di whatsAppnya minggu siang (4/6-2023) sekitar pukul 14:20 wita.
Sementara itu Riyan yang diduga pemilik albert merek hitachi yang disewa pelaku peti di Bodi, mengaku tidak mempunyai albert besar.
“Iya malam, Saya tidak ada exa besar. Sya punya merek lonking pc 65,” tulis Riayan via chat di whatsAppnya Sabtu malam (3/6-2023) sekitar pukul 19:29 wita menjawab konfirmasi deadline-news.com group detaknews.id.***