Dikonfirmasi Dugaan Pekerjaan Tak Beres, Plt Kades Lumbudolo Malah “Ngacir”

 

Panji (deadline-news.com)-Donggalasulteng –Diduga tidak transparan dalam mengelolah dan melaksanakan kegiatan proyek yang dibiaya dari Dana Desa (DD), beberapa masyarakat mulai tidak percaya atas kepemimpinan dan kinerja Camat Banawa Tengah Sahrun yang notabene pelaksana tugas (Plt) Kades Lumbudolo, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala.

Saat akan dikonfirmasi dalam ruangan kerjanya di kantor Camat Banawa Selatan, Sahrun bertingkah aneh dan malah “Ngambek dan Ngacir” alias marah dan pergi meninggalkan dua wartawan yang masih duduk heran melihat kelakuan aneh seorang pejabat terhormat dilingkup Kecamatan tersebut.

Munculnya kecurigaan masyarakat Lumbudolo, adalah hal yang wajar terjadi. Karena ada rasa tidak puas masyarakat terhadap ketidak beresan dan tidak transparannya kinerja Sahrun baik sebagai camat maupun PLT Kades.

Karena masyarakat menilai pelaksanaan kegiatan pembangunan di desanya, jauh dari harapan dan asas manfaat pembangunan di desa belum tercapai, sebagaimana tujuan Pemerintah untuk mensejahterakan rakyat dan tidak ada lagi desa yang tertinggal.

Dari pantauan awak deadline-news.com dan media Sinergitas di Desa Lumbudolo dan penuturan masyarakat setempat, beberapa item kegiatan pelaksanaan proyek infrastruktur yang dibiayai oleh Dana Desa diduga banyak kejanggalan. Salah seorang warga yang tidak ingin namanya disebut mengungkapkan, bahwa pengelolaan kegiatan proyek fisik di desanya tidak transparan.

Kades dan aparatnya diduga mainkan anggaran kegiatan pembangunan, misalnya papan proyek ada yang tidak dipasang dilokasi pekerjaan, sehingga warga desa tidak tahu berapa nilai anggaran pekerjaan tersebut, ungkap sumber sambil menunjukkan pembuatan talud sungai yang pekerjaannya sementara berjalan tepatnya di Dusun III, dibelakang rumah pribadi Rasman, Sekdis Kearsipan dan Dokumen Daerah.

Kondisinya memprihatinkan juga terjadi pada proyek yang lain dan juga dibiayai oleh DD pada Tahun 2016 lalu beber sumber yakni pembuatan jalan ke kantong produksi di Dusun I Ntele.

Proyek jalan kekantong produksi itu diduga dikerjakan asal-asalan saja atas perintah oknum perangkat desa Lumbudolo. Dimana pada ujung jalan yang sepanjang lebih 100 meter tidak dihampar material sirtu, hanya dipacul dan diinjak-injak dengan kaki oleh pekerja saja.

Selain itu, masyarakat juga menduga proses penetapan anggaran kegiatan proyek ada yang tidak rasional dan di mark-up.

“Seperti paket pembuatan MCK umum nilai anggarannya 1 unit Rp.33 juta lebih dengan ukuran bangunan 2×2 meter, pembuatan atau penambahan selasar di kubah masjid senillai Rp.16 juta juga dinilai janggal dan berlebihan,”ungkap sumber sambil menunjuk ke arah MCK dan kubah masjid.

Masih menurut sumber, paket kegiatan pembangunan bak atau intake air bersih di Dusun II juga ditengarai ada aroma korupsinya. Karena dengan kondisi bangunan bak penampung air berukuran 2x1x2 meter anggarannya senilai Rp.21 juta dan ironisnya, pipa berbahan material pvc ukuran 2 inchi diduga pula tidak semuanya baru atau sebagian menggunakan pipa pvc bekas.

Secara terpisah Sahrun selaku Plt Kades Lumbudolo yang dikonfirmasi via ponselnya menepis dan mengelak kalau ada warga yang menilai, soal dugaan adanya ketidak beresan dan bobroknya pelaksanaan kegiatan proyek yang dia tangani yang bersumber dari DD Tahun anggaran 2016 hingga Tahun 2017 lalu.

Menurut Sahrun bahwa pada dasarnya semua kegiatan proyek pembangunan yang dibiayai oleh DD di Desa Lumbudolo sudah sesuai prosedur dan ketentuan aturan yang berlaku.

“Mulai dari penyusunan APBDes hingga pelaksanaan kegiatan proyek kita lakukan secara transparan dan untuk Tahun 2016 sudah diperiksa pihak Inspektorat Kabupaten Donggala, siapa itu yang mengatakan tidak beres…masyarakat mana…siapa namanya…?” Kata Sahrun dengan nada tinggi dari balik ponselnya.

Menriknya Sahrun mengundang wartawan ke kantornya untuk kepentingan konfirmasi. Akan tetapi, ketika Sahrun ditemui di ruangan kerjanya, malah bangkit dari kursi kerjanya sambil berdiri dan bergegas keluar dari ruangannya meninggalkan dua orang awak media tersebut, sambil berjalan keluar.

“Sudah tidak ada yang perlu dibicarakan…nanti kita ketemu lain kali saja,”katanya singkat sambil berlalu meninggalkan wartawan dengan nada marah. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top