BERANI Silaturahmi Bersama Tokoh Agama, Adat dan Masyarakat di Poso

Bang Doel (deadline-news.com)-Poso-Pasangan bakal calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Setengah (Sulteng) 2024 Dr.Anwar Hafid, M.Si – dr.Reny A Lamadjido, M.Kes bersilaturrahmi dengan tokoh Agama Islam, Kristen dan Hidu, toloh Adat, dan tokoh masyarakat Poso di gedung wanita, Poso, Selasa, (23/7-2024).

Anwar Hafid, dalam orasinya mengatakan, umurnya baru 32 tahun, tidak mau pergi ke lokasi jauh dan terisolir.

Tapi, saat ingin membuktikan bisa bekerja semaksimal mungkin. Maka mau tidak mau harus turun ke lapangan terutama daerah yang jauh dan terisolir.

“Sejak muda saya punya tekad ingin memperbaiki sistem pemerintahan. Dan setelah lulus STPDN, maka ia sangat senang bisa mengabdi bagi negara,”ujar Anwar.

Ketika terjadi sengketa di Poso, saat itu ia menjabat sebagai Sekcam di Mangkutana.

Saat itu, ia banyak menampung warga pengungsi Poso dan merangkulnya dengan baik.

Orang indonesia ada 300 ribu bekerja di morowali. Dia mengatakan, siapa yang merubah kabupaten Morowali itu.

“Saya tidak cuma cerita saja, tapi ini bukti nyata, saya bisa pertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Apa pikiran tentang Sulteng, ia memaparkan tentang Sulteng Nambaso.
Garis besarnya, adalah satu, Sulteng bahagia, yaitu pembangunan infrastruktur.

“Kami punya cita-cita 1000 kilometer jalan tol desa selama 5 tahun dengan anggaran sekitar Rp, 1,5 triliun dan Insya Allah bisa terealisasi dan bisa bahagia,”ungkap anggota DPR RI fraksi Partai Demokrat itu.

Kata dia, kedua, tidak boleh lagi ada orangtua anaknya tidak bisa kuliah. Pilihanya, kerja atau kuliah.

“Jika tidak bisa kerja, maka Pemerintah harus hadir untuk melakukan pelatihan bisa bekerja,”terangnya.

Di Morowali, kurang sekali tenaga kerja dari anak lokal maka harus dipikirkan solusinya.

Kata calon gubernur usungan Partai Bulan Bintang (PBB) 1 kursi, Demokrat 8 kursi dan PKS 5 kursi, dalam Sulteng Nambaso ini kita akan memperbaiki dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

Terakhir, ketiga, soal pelayanan kesehatan yang akan ditingkatkan.

Menurutnya, bagi masyarakat tidak punya penghasilan tetap, seperti tukang ojek, buruh, jika tidak punya uang maka mati bpjsnya.

“Saya sudah bicara dengan ibu dokter Reny, jika ada masyarakat mati bpjsnya, maka kita harus bayar itu ditanggung daerah. Oleh sebab itu masyarakat tidak perlu BPJS, tapi cukup dengan KTP dapat dilayani berobat dan dirawat serta bagi yang kurang mampu atau miskin dilayani kesehatannya gratis,”terangnya lagi.

Berdasarkan hasil pantauan media ini, saat Anwar Hafid berpidato disambut antusias oleh tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat di kabupaten Poso.

Dengan pemaparan program Anwar – Reny, disambut tepuk tangan oleh masyarakat dengan teriakan Anwar Gunernurku.

Anwar Hafid juga menitip tim berani akan masuk dor to dor tiap-tiap rumah membawa amplop, tapi isinya bukan uang melainkan isinya visi misi programnya.

“Bukan uang isi diamplopnya, tapi isinya visi dan missi yang akan kita kerjakan ke depanya,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top