Nelwan (deadline-news.com)-Sigisulteng-Berakhir Februari 2022, namun bobotnya baru mencapai 95 % (Persen) pada pekerjaan proyek sistem pengolahan air limbah di kawasan Hunian Tetap (Huntap) Pombewe Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.

Proyek itu digarap oleh PT. Telaga Gelang Indonesia (TGI) di desa Pombewe, kecamatan Biromaru Sigi.
Kepala proyek (KAPRO) Hairul Anwar, ST, menjawab deadline-news.com Senin (17/1-2022), mengatakan secara tehknis proses sistem instalasi saluran pipa sekunder dari rumah ke rumah dan proses instalasi saluran pipa primer ke sistem pengolahan jaringan pembuangan air limbah sedikit mengalami keterlambatan.
Namun demikian sementara progres pekerjaanya hampir mencapi 99% (persen).
Sebab di lokasi komplek HUNTAP terkadang terkendala oleh faktor sub kontarak yang mana dalam hal ini turut andil dalam penggarapan proyek sistem pengololaan air limbah itu, sehingga biasa mengalami mangkrak.
“Hal ini terjadi karena subkon tidak konsisten dengan aturan kerja yang berlaku,”ungkapnya.
Sementara itu Ismail subkon dari PT. Brantas Abipraya (BAR) Persero, menambahkan, dalam sub kontrak kali ini pihaknya dapat paket pekerjaan di area huntap desa Pombewe, Biromaru Sigi.
“Secara tehnik, mencakup tiga item paket pekerjaan yakni pembuata tugu taman, Bundaran jalan kompleks (taman) dan pengaspalan jalan kompleks HUNTAB,”terangnya.
Ismail mengaku sudah 35 tahun bergelut di dunia kontraktor. Bahkan sudah keliling nusantara dan juga pernah menggarab proyek manca negara kolaborasi dengan perusahaan matahari terbit Jepang yaitu di Yuni Emirat Arab Abudabi dan India.
Kemudian Bibit yang akrab disapa Pak De salah satu dari warga pemilik huntab tinggal blok B no 16, menambahkan, suatu kesyukuran buat kami yang sudah menguni huntap bahwasanya pemerintah sangat perduli tehadap masyarakatnya.
Pasca bencana alam Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) yang mana banyak menelan korban jiwa dan materi.
“Keberadaan kami disini sangat mendapat respon positif dari pihak pemerintah terutama dari segi lingkungan dan segala fatilitasnya, apa lagi saat ini pemerintah telah membangun sarana sistem pengolahan air limbah,”tuturnya.
Namun ia berharap sebagi warga yang bermukim disini (huntab) pekerjaan proyek harus betul-betul dirasakan pemanfaatanya.
“Hingga saat ini proyek sistem pengolahan air limbah itu mengalami keterlambatan dalam pengerjaannya dan belum juga rampung, makanya belum dapat dimanfaatkan dengan baik,”ungkapnya.
Padahal kata dia proyek itu Ferbuari tahun 2022 ini harus selesai.
“Dan kami berharap agar supaya pembuangan saluran sistem pengolahan air limbah di komleks huntap ini terararah dan disterilkan di tempat ini,” pungkas Bibit. ***