Ferdy (deadline-news.com)-Banggai-Di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido mengenalkan diri sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah 2024.
Anwar Hafid mengatakan, dibawah cahaya bulan, demokratis untuk mencapai kesejahteraan dengan dukungan Partai Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat dan PKS pasangan Anwar-Reny telah cukup kursi untuk bisa mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Olehnya, kami datang di Luwuk ini untuk mengenalkan diri. Insya Allah, kami pasangan BERANI adalah salah satu Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah 2024 yang akan mendaftarkan diri di KPU pada 27 Agustus yang akan datang,”tegas Anwar dihadapan belasan ribu masyarakat Kabupaten Banggai dalam acara Deklarasi dan Temu Masyarakat di Lapangan Mirqan Bukit Halimun, Sabtu, 27 Juli 2024 malam.
Politisi Partai Demokrat ini menuturkan, awal dia mendapat pengalaman kerja itu bermula di Sulawesi Selatan.
“Saya awalnya bekerja di Sulawesi Selatan kurang lebih 17 tahun lamanya. Jadi kepala desa 7 tahun, kemudian saya diangkat menjadi Sekretaris Camat (Sekcam) selama satu tahun, camat 5 tahun. Setelah itu menjadi Kepala Bagian (Kabag) satu tahun, lalu menjadi Asisten, satu tahun,” jelasnya.
Setelah menganggap dirinya sudah mempunyai pengalaman, Anwar Hafid kembali ke Morowali.
“Tahun 2007 saya kembali ke Morowali untuk mengikuti pemilihan kepala daerah. Alhamdulillah rakyat Morowali percaya pada saya dan terpilih menjadi bupati hingga dua periode,” terangnya.
“Saya lahir tahun 1969, umur saya waktu jadi kepala desa 22 tahun. Bupati umur 36 tahun. Kala itu bupati termuda di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Anwar Hafid mengatakan, dengan bermodal berani, membuatnya menjadi seperti saat ini.
“Kenapa saya bisa jadi kepala desa? Kenapa saya bisa jadi bupati? Karena saya berani menantang dunia. Maka itulah modal saya untuk maju di gubernur ini hanya karena keberanian besar untuk ingin mengabdikan diri di masyarakat. Saya ingin lebih dekat dengan masyarakat Sulawesi Tengah,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Anwar Hafid juga menyerukan untuk berpolitik yang santun, saling menghormati, menghargai dengan tidak menjelekan yang lainnya.
Dia mengatakan, berpolitik tidak sehat sangat berdampak buruk bagi demokrasi.
“Saya mengajarkan politik menjual kelebihan. Jangan berpolitik dengan menjual kekurangan orang lain. Itu tidak sehat bagi demokrasi kita,” katanya.
Ia juga menghimbau, agar masyarakat tidak menjelekan pemerintah baik yang sementara menjabat maupun pendahulunya.
“Hanya orang yang tidak pernah merasakan jadi pemerintah yang suka mencela pemerintah. Kalau ada orang yang suka menjelek-jelekkan pemerintah menjelek-jelekkan pendahulunya, maka sesungguhnya dia belum pernah merasakan bagaimana susahnya jadi pemerintah,” ujarnya.
Baginya, menjadi pemerintah tidaklah gampang.
“Jadi pemerintah itu susah. Karena bermacam kemauan manusia harus kita ikuti maunya. Olehnya, saya berterima kasih banyak kepada seluruh mantan gubernur yang telah membangun Sulawesi Tengah ini,” terangnya.
Dia juga mengajak kepada masyarakat untuk mendoakan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Ma’mun Amir agar segera pulih dari sakitnya.
“Saya mengajak kita semua untuk mendoakan orang tua kita pak Ma’mun Amir yang beberapa waktu lalu mengalami sakit. Kita doakan semoga beliau sehat walafiat dan segera bekerja sebagaimana biasanya,” ajaknya. ***