Palu (deadline news/koranpedoman.com)- Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah mengakui adanya kontak senjata yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, Jumat, yang merupakan daerah Operasi Camar Maleo IV.
Kepala Bidang Humas Polda Sulteng, AKBP Hari Suprapto kepada sejumlah media di Palu, Jumat petang mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah kontak senjata tersebut antara aparat keamanan dan terduga teroris yang menjadi pemberitaan saat ini.
“Kami mendengar adanya kontak senjata di Sausu, tetapi untuk jatuhnya korban terduga teroris tersebut saya tidak berwenang menyampaikannya,” katanya.
Kata dia, pihaknya masih menunggu rilis Divisi Humas Mabes Polri terkait kontak senjata yang dilaporkan mengakibatkan tewasnya satu orang terduga teroris tersebut. Hal itu dikarenakan operasi tersebut berada di bawah komando Mabes Polri, serta gabungan unsur TNI dan Polri.
Informasi yang dihimpun Antara, terduga teroris bernama Farouk alias Magalasi, salah seorang pengikut jaringan Santoso di Poso, tewas tertembak dalam kontak senjata di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong, Jumat pagi. Farouk diduga merupakan warga negara asing dari Turkistan.
Kontak senjata bermula saat aparat setempat mendapatkan laporan masyarakat atas aktivitas sejumlah orang bersenjata di sekitar Desa Salubanga.
Jenazah korban telah dievakuasi dari lokasi kejadian ke Rumah Sakit Umum Bhayangkara Palu dan tiba di ruang jenazah rumah sakit Polri itu Jumat sekitar pukul 12.00 WITA. (ant).***