Doel (Deadline News/koranpedoman.com) – Setelah satgas Tinombala melakukan oprasi pembersihan kelompok teroris di Poso dan sekitarnya, sudah banyak yang tertangkap. Bahkan beberapa diantaranya telah ditembak mati. Adalah Santoso salah seorang dari kelompok itu, yang telah tertembak mati.
Santoso, pimpinan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan anggotanya, Muchtar tertembak di Pegunungan Tambarana, Poso Pesisir Utara sekitar bulan Juni 2016 tahun lalu.
Walau Santoso telah tertembak bersama beberapa orang rekannya, namun kelompoknya masih hidup. Karena 9 orang diantaranya masih hidup, dan terus melakukan perlawanan terhadap aparat keamanan yang tergabung dalam satgas operasi Tinombala itu.
Satgas Tinombala memperkirakan ke 9 orang kelompok Santoso yang tersisa itu, dibawah komando Ali Kalora. Sedangkan Basri telah ditangkap hidup-hidup dan sekarang ditahan di Jakarta. Demikian informasi yang diperoleh melalui Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto menjaewab koranpedoman.com beberapa waktu lalu.
Menurut, ke 9 orang kelompok Santoso yang tersisa itu, masih berada di daerah operasi Tinombala. Hanya saja karena hutannya luas, sehingga disitu saja berputar-putar. Dan diyakini tidak akan keluar ke daerah lain. Misalnya wilayah Luwu Timur Provinsi Sulsel. “Kami yakin ke 9 orang kelompok Santoso yang masih tersisa itu masih berada di daerah operasi,”tegas Hari. ***