Gorontalo (deadline-news.com) – Harga cabai rawit di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menembus angka Rp90ribu/kilo gram atau naik Rp15 ribu-Rp20 ribu/kilo gram dari pekan sebelumnya.
Idris (47), salah satu pedagang cabai di pasar tradisional Moluo Kwandang di Gorontalo, Selasa, mengatakan, harga cabai rawit di daerah ini terus naik setiap pekan, akibat stok yang berkurang.
Ia sendiri membatasi pasokan cabai rawit mengingat kenaikan harga berpengaruh pada daya beli konsumen.
“Di sini pasar hanya berlangsung pada Senin dan Kamis, rata-rata cabai rawit yang habis terjual mencapai 15 kilo gram-20 kilo gram, namun kenaikan harga yang terus terjadi membuat harus membatasi stok sebanyak 10 kilo gram saja,” ujarnya.
Ia mengaku, konsumen acapkali menjerit mendengar harga cabai yang terus naik, apalagi masyarakat di daerah ini menjadikan cabai sebagai rempah-rempah utama dalam sajian makanannya.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) setempat, Sumitro Datunsolang mengatakan, terus memantau kenaikan harga cabai di daerah ini.
Menurut dia, harga cabai terus naik setiap pekan sebab rata-rata pedagang memasok komoditas rempah-rempah tersebut dari daerah tetangga, seperti Paguyaman Kabupaten Gorontalo, bahkan dari Surabaya, Jawa Timur.
Musim hujan kata Sumitro, cukup berpengaruh pada pasokan cabai rawit yang mengalami penurunan menyebabkan kenaikan harga.
Harga cabai di daerah ini kata Sumitro, terdapat dua jenis yaitu cabai rawit yang umumnya dicari konsumen, saat ini menembus harga Rp90 ribu/kilo gram.
Sedangkan cabai merah keriting, kurang diminati sebab tingkat kepedasannya yang rendah namun harganya ikut naik dari Rp40 ribu per kilo gram kini mencapai Rp50 ribu per kilo gram. (ant).***