Donggala Pacu Swasembada Pangan

Donggala (Deadline News/koranpedoman.com)-Bupati Donggala saat acara tanam Perdana Perluasan Tanam (PAT) kedelai. (Foto : Humas Donggala)

Donggala, Metrosulawesi.com – Produksi kedelai di Kabupaten Donggala saat ini mencapai 126 ton dengan luas panen seluas 110 Ha yang tersebar di Kecamatan Dampelas, Sojol Utara dan Kecamatan Rio Pakava. Namun, peningkatan produksi kedelai masih banyak hambatan, terutama luas lahan dan rendahnya minat petani untuk membudidayakan tanaman kedelai.

“Untuk itu, salah satu strategi pemecahan masalah tersebut adalah yang kita lakukan pada hari ini yaitu berupa Gerakan Tanam Perluasan Areal dan Peningkatan Indek Pertanaman (PAT-PIP), kedelai didesa Tinauka Kecamatan Rio Pakava,” kata Bupati Donggala Kasman Lassa, Senin (10/8), pada acara tanam Perdana Perluasan Tanam (PAT) kedelai.

Tanam perdana dilakukan dalam rangka mendukung Upaya Khusus (UPSUS) Padi, Jagung, Kedelai. bertempat di Desa Tinauka, Kecamatan Rio Pakava.

“Untuk memenuhi kekurangan tersebut harus dipenuhi dari impor yang menyebabkan berbagai kerugian bagi Indonesia. Antara lain, hilangnya devisa negara yang cukup besar, mengurangi kesempatan kerja serta meningkatnya ketergantungan jangka panjang sehingga dengan adanya fenomena ini akan mempengaruhi sistem ketahanan pangan secara nasional,” jelasnya.

Dikatakannya, dengan upaya mencapai swasembada kedelai yang ditargetkan pada tahun 2017. Perlu dipersiapkan rencana strategis dalam mengembangkan budidaya kedelai sejak tahun 2015.

“Selain rendahnya produktivitas, berbagai kendala yang dihadapi dilapangan yaitu kepemilikan lahan, menurunnya gairah minat petani membudidayakan tanaman kedelai, menurunnya luas panen dari tahun ke tahun dan rendahnya harga jual dan fluktuasi harga yang signifikan ditingkat petani,” ungkapnya.

Lanjutnya, dalam menggerakkan kecamatan sebagai lokomotif pembangunan. Maka, gerakan pembangunan dimulai dari kecamatan. Sehingga, peranan dari masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan benar-benar dituntut untuk lebih kreatif dan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan derajat ekonomi dan kesejahteraan.

“Dalam menggerakkan kecamatan sebagai lokomotif pembangunan, peranan sektor pertanian sangat strategis karena sebagian besar masyarakat Kabupaten Donggala, sumber pendapatan utama berada pada sektor pertanian,” katannya.

Lebih jauh disampaikannya, dengan bekerja sungguh-sungguh dan memaksimalkan segala potensi dan sumber daya yang dimiliki. Yakinlah usaha yang dilakukan akan memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

“Semoga pembangunan pertanian pada masa mendatang akan lebih baik, dan memberikan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat pertanian,” tutupnya. (MS).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top