Bang Doel (deadline-news.com)-Pasangkayu – Setelah ditinggalkan Tately NV kini Stockbridge Budong-Buding B.V akan melakukan eksplorasi minyak dan Gas (Migas) di Kecamatan Sarudu Kabupaten Pasangkayu. Hal itu terungkap saat salah seorang manajemen Stockbridge Budong-Budong Hendro Marbowo melakukan audiens dengan Bupati Pasangkayu Ir.H.Agus Ambo Djiwa, MP Kamis sore (30/3-2017), sekitar pukul 17:30 wita di ruang kerja Bupati.
Hendro melaporkan kendala di lapangan terkait rencana eksplorasi Migas di Blok Sarudu. Pasalnya dilokasi yang menjadi titik nol ekplorasi terdapat kebun sawit warga dengan luas sekitar 5000 meter persegi.
“Sebetulnya lahan kebun sawit warga tersebut kami mau ganti rugi, hanya saja persoalan harga yang menjadi kendala. Olehnya hari ini saya menemui pak Bupati Agus Ambo Djiwa untuk memohon petunjuk untuk persoalan tersebut, sehingga dapat ditemukan solusinya,”ujar Hendro kepada deadline-news.com yang turut hadir dalam pertemuan itu.
Sebelumnya pada tahun 2009 lalu, tiga blok minyak yang berada di lautan telah dibor untuk eksplorasi, dan pada awal tahun 2010 lalu juga dilakukan pengeboran eksplorasi minyak di wilayah daratan di perbatasan Mamuju Utara (Matra) dan Mamuju saat ini jadi Kabupaten Mamuju Tengah (Budong-Budong).
Blok di darat ini bernama Blok Budong-budong yang memiliki luas areal 5.494,51 km2. Perusahaan minyak yang akan melakukan pengeboran di blok ini adalah Tately NV bersama TGS Nope C dan Gema Tera. Namun Tately NV bersama join companinya mundur, maka masuklah Stockbridge B.V.
Lokasi pengeboran adalah di Dusun Saptana Jaya, Desa Sarudu, Kecamatan Sarudu, Pasangkayu. “Jalan perintis dan pelabuhan sementara dalam proses pembangunan.Tahapan pengeboran eksplorasi ini adalah tahapan untuk membuktikan ada tidaknya minyak pada titik yang diduga mengandung minyak. Hanya saja kendalanya pembebasan lahan, karena masyarakat menginginkan harga lebih diatas nilai jual obyek pajak (NJOP).
Menanggapi keluhan Hendro yang mewakili Stockbridge B.V, Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa mengundang Kepala Desa Sarudu untuk membantu pemerintah dalam hal memberikan kemudahan-kemudahan terhadap investor Migas.
“Saya minta pak Kepala Desa membantu memberikan pemahaman bagi masyarakat, agar dapat menerima investor masuk ke daerah ini, agar daerah kita Maju dan berkembang, seiring perekonomian masyarakat juga maju dan berkembang. Kedatangan mereka tidak merugikan kita, tapi akan memberikan keuntungan. Olehnya masyarakat diminta mau menjual lahannya yang hanya setengah hektar itu, karena disitu jalur titik pengeboran yang akan dilakukan,”ujar Bupati Agus. ***