Walau beda kasus, antara mantan Bupati Garut Jawa Barat Aceng Fikri dengan Bupati Tojo Unauna Muhammad Lahay (Mat Lahay), namun ada sedikit kemiripan yakni dugaan pernikahan Sirih.

Aceng Fikri ketika itu menceraikan istrinya yang baru dinikahinya secara sirih 4 hari. Tindakan Bupati Garut Aceng Fikri ketika itu dianggap mencederai rasa kemanusiaan.

Sedangkan Bupati Touna Mat Lahay diduga melakukan pengancaman pembunuhan lewat chat di whatsappnya.

Jika dilihat dari pelanggaran, kasus Aceng Fikri hanya soal menceraikan istri sirihnya lewat pesan elekronik.

Sedangkan Bupati Touna Mat Lahay dugaan mengancam menghabisi (membunuh) Sitti Hajar bersama keluargannya via whatsapp (ITE).

Akankah Bupati Touna Mat Lahay bernasib seperti Aceng Fikri? Dimana rakyat memakzulkannya lewat DPRD ketika itu.

Atas pengancaman pembunuhan via chat di whatsapp terhadap Sitti Hajat yang diduga oleh Bupati Touna Mat Lahay sudah ditangani Polda Sulteng.

Kasus dugaan pengancaman pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Mat Lahay itu, sudah dilaporkan Sitti Hajar sejak 19 Januari 2022 ke Polda Sulteng.

Atas laporan ke Polda itu, Bupati Mat Lahay sudah diperiksa penyidik pada bulan Februari 2022 lalu.

Menanggapi pelaporan itu, Dr.Ishak Adam,SH,MH kuasa hukum Bupati Touna Mat Lahay siap menghadapi proses hukum itu.

Namun demikian pihaknya juga siap berdamai dan minta maaf jika pihak pelapor berkenan dan mencabut laporannya.

“Bukankah agama kita mengajarkan berdamai itu lebih Indah, apalagi jika seseorang sudah menyadari kesalahannya dan dengan ikhlas dan legowo meminta maaf secara tulus. Allah SWT saja maha pemaaf masa kita hambanya tidak mau memberi maaf dan berdamai,”ujar pengacara yang jam terbangnya terbilang hebat itu. ***