Di ruangan tamu ukuran sekitar 3×3 meter, yang dihiasi warna krem dan coklat kayu dengan Sofa warna abu-abu dan meja putih Kamis malam (18/9-2025) saya duduk bersama putra ke tiga saya Tri Putra Antasena Ramadhan, SH di rumah dinas Kapolda Sulteng Irjen Pol. Dr. Agus Nugroho, S.IK,SH, MH.
Kamis malam itu merupakan sebuah kehormatan bagi kami mendapat undangan ngobrol produktif (Ngopi) bersama Kapolda Sulteng Irjen. Pol. Dr. Agus Nugroho, S.IK, SH, MH itu.
Karena asik Ngopi (ngobrol produktif) waktupun tak terasa jam di phonesel saya sudah menunjukkan pukul 21:30 wita.
Artinya sudah satu jam stengah kami Ngopi sambil menghisap rokok sampoerna putih dengan hawa sejuk AC dalam ruangan itu.
Kami disuguhi kopi hitam pahit lalu saya campur dengan madu sesuai selera dan permintaanku dipadu dengan makanan ringan kue bakwang yang terbuat dari sayur kol dibalut tepung agak tipis, gurih, renyah, kriuk-kriuk dan kue pisang campur keju menambah panjang waktu ngopinya.
Irjen. Pol. Dr. Agus Nugroho, S.IK, SH, MH, adalah Kapolda Sulteng Sejak 27 Maret 2023 hingga sekarang 2025.
Dengan demikian lelaki kelahiran Bandung Jawa Barat 14 Agustus 1969 dan lulusan Akpol 1991 itu sudah dua tahun setengah bertugas di negeri 1000 megalit ini.
Selama dalam kepemimpinannya di Mapolda Sulteng ini, kondisi kantibmas aman, damai dan kondusif, sekalipun ada dinamika ditengah-tengah masyarakat seperti demonstrasi.
Dari Ngopi bersama ayah dua putri dan seorang putra ini, saya dapat menangkap “Gaya kepemimpinan beliau perpaduan, tegas, humanis dan religius.”
Sebagaimana dalam prinsip rekrutmen kepolisian yakni “BETAH”.
BETAH adalah singkatan dari Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis, yang menjadi prinsip dasar dalam proses rekrutmen dan penerimaan anggota Polri.
Penerapan prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa seleksi dilakukan secara adil, jujur, dan bebas dari manipulasi, sehingga menghasilkan anggota Polri yang berkualitas dan memiliki integritas tinggi untuk mengabdi kepada masyarakat.
Makna setiap huruf dalam BETAH:
Bersih:
Proses rekrutmen yang bebas dari praktik suap, pungutan liar (pungli), dan segala bentuk kecurangan.
Transparan:
Setiap tahapan seleksi dilakukan secara terbuka dan dapat diawasi, sehingga semua pihak memahami prosesnya.
Akuntabel:
Penanggung jawab proses seleksi dapat dimintai pertanggungjawaban atas setiap keputusan dan tindakan yang diambil.
Humanis:
Setiap calon diperlakukan secara adil dan manusiawi, tanpa diskriminasi, serta menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai kemanusiaan.
Tujuan Penerapan BETAH:
Menciptakan institusi kepolisian yang lebih profesional.
Menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Memastikan bahwa anggota Polri yang direkrut memiliki kemampuan dan integritas yang murni, bukan karena koneksi atau sogokan.
Menghasilkan generasi baru anggota Polri yang siap mengabdi dengan dedikasi tinggi.
“Pada prinsipnya, saya tegak lurus dengan aturan, dan tanpa pandang buluh jika ada anggota Polda Sulteng yang melanggar. Saya pastikan akan menindaknya dan memberi sanksi sesuai aturan yang berlaku,”sebut Irjen Pol.Agus Nugroho itu.
Dalam setiap pertemuan baik rapat internal maupun saat upacara terbuka di lapangan Kapolda Irjen Pol.Dr. Agus Nugroho selalu memberikan arahan terkonsep, terstruktur baik yang lahir dari inspirasi lalu dinarasikan sesuai aturan dan ketentuan yang ada.
Sebelum kami pamit, Sang Jendral binta dua itu berterima kasih kepada semua pihak mulai dari Forkompinda, Internal Polda dan Jajarannya serta seluruh masyarakat luas se Sulteng atas dukungan dan doanya sehingga Sulteng tetap aman, damai dan kondusip.
“Mohon selalu doa, dukungan kawan-kawan media, agar kinerja Polda Sulteng semakin baik dan profesional,” pintahnya.
Kata kuncinya saya selalu ingatkan anggota Polda dan jajarannya layani masyarakat dengan humanis, ayomi dan lindungi. ***