
Hari ini Senin (3/3-2025), duet kepemimpinan bersama Anwar – Reni/y (BERANI) memulai debut pemerintahannya.
Diawali dengan rapat koordinasi (Rakor) Gubernur Dr.Anwar Hafid, M.Si – Wakil Gubernur dr.Reny A Lamadjido,Sp.Pk, M.Kes dan para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), Asisten dan kepala-kepala biro.
Rakor ini sebagai plafon menentukan arah pemerintahan dari sekarang hingga 5 tahun kedepan sesui visi dan missi BERANI.
Tentunya program nyata dan menyentuh kepentingan masyarakat yang harus didahulukan yakni Berani Sehat, Berani Cerdas dan Berani Panen Raya.
Program berani sehat ini, sangat mendesak direalisasikan, dimana masyarakat Sulawesi Tengah jika sakit, maka hanya dengan kartu tanda penduduk (KTP) segera dilayani berobat tanpa harus menunggu BPJS aktif.
Berani sehat ini diutamakan bagi masyarakat yang dulunya pemegang kartu BPJS kelas 3. Namun demikian Berani sehat ini akan mengkover seluruh masyarakat yang ber KTP Sulteng.
Dan eksekutornya adalah wakil gubernur yang berlatar belakang ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat.
“Insya Allah minggu kedua Maret 2025, program berani sehat dimana masyarakat sulteng hanya dengan KTP dapat dilayani berobat tanpa dipungut biaya dari mereka, tapi Pemprov Sulteng yang akan membayarkannya. Dan hal itu sudah pernah dilaksanakan oleh bapak Gubernur sewaktu jadi bupati dua periode di Morowali,”kata Wagub Reny menjawab media ini sesaat sebelum bertolak dari Jakarta ke Palu Minggu dini hari (23/2-2025) lalu.
Menurutnya yang diutamakan dalam pelayanan kesehatan gratis hanya dengan KTP ini adalah masyarakat yang BPJSnya tergolong kelas 3 dan yang sudah mati.
“Kalau masyarakat kota Palu itu cepat dilayani karena dekat, yang masih perlu proses itu yang di daerah-daerah,”aku mantan direktur RSUD Undata itu.
Kemudian Berani Cerdas. Program ini tidak kalah pentingnya dengan berani sehat. Sebab kenyataannya sekarang di Sulteng banyak anak-anak kita yang putus sekolah lantaran tidak memiliki biaya.
Berdasarkan Portal Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menunjukan jumlah anak putus sekolah di Sulawesi Tengah, baik SD/SMP/SMA/SMK, mencapai lebih 1.900 siswa, sesuai data cutoff 30 November 2023.
Penyebab anak putus sekolah Rendahnya minat atau kemauan anak untuk bersekolah, Sekolah dianggap tidak menarik, Ketidak mampuan dalam mengikuti pelajaran, Ekonomi keluarga, Kurangnya perhatian orang tua.
Dampak daribanak putus sekolah Pengangguran, Kriminalitas, Kemiskinan dan Kenakalan remaja.
Oleh sebab itu dengan program berani cerdas ini sebagai bentuk perhatian khusus pemerintahan Anwar – Reny, sehingga tidak ada lagi anak tidak sekolah yang dituangkan dalam NAMBASO (ANAK MISKIN BISA SEKOLAH).
Anwar – Reny menginginkan setiap rumah tangga miskin atau tidak mampu anak-anaknya dapat berkuliah, sehingga satu rumah satu sarjana.
Program berani cerdas ini membutuhkan seorang kepala OPD yang siap kerja cepat. Paling tidak mampu mengimbangi kerja cepat gubernur Anwar dan wagub Reny.
Selanjutnya berani panen raya. Program ini tentunya membutuhkan perhatian dan kepala OPD pertanian dan perkebunan yang mumpuni, sehingga para petani dapat memperoleh kebutuhan pertaniannya dengan mudah dan murah.
Paling tidak apa yang diharapkan Gubernur dan Wagub sesuai programnya dapat terwujud.
Selain masalah kebutuhan petani, juga dukungan infrastruktur seperti jalan dan jembatan yang menjadi penopang bagi para petani di desa-desa. Sehingga memudahkan memperoleh dan memasarkan hasil-hasil produksi pertaniannya.
Menyikapi persoalan-persoalan 9 program Berani, maka sudah seharusnya Gubernur Anwar Hafid dan Wagub dr.Reny A Lamadjido segera melakukan penyegaran kepala – kepala OPD, Asisten dan para Kepala Biro.
Sehingga apa yang menjadi harapan pemerintahan Berani itu dapat diwujudkan dalam tempo cepat, tepat dan efisiensi.
Paling tidak mereka yang ditempatkan sebagai kepala OPD mampu bersinergi dan menterjemahkan program kedua pemimpin baru Sulteng itu.
Sementara itu Gubernur Anwar Hafid menegaskan sebagai sopir yang baru akan melakulan perbaikan.
“Ibaratnya mobil yang sudah digunakan selama 5 tahun, tentunya sudah ada alat-alatnya butuh perbaikan, seperti ringseher, ban gundul dan alat-alat penunjang lainnya butuh diperbaiki. Olehnya saya selaku sopir baru akan melakukan perbaikan atau service agar lebih baik lagi,”ujar Anwar. ***